KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME ,bahwa
penulis telah menyelesaiakan tugas Makalah BIOLOGI
dengan membahas materi SISTEM GERAK
PADA MANUSIA.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini ,tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis jugah menyampaikan
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi, khususnya bagi penulis.
Tanjung
Morawa, Agustus 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................... i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem Gerak Manusia 2
2.2 Rangka
Manusia 2
2.3 Otot
Manusia 3
2.4 Kelainan Pada Tulang
2.5 Kelainan Pada Otot
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
saat kita bergerak, apakah itu berjalan, menulis, mengangkat beban, atau yang
lainnya. Kalaupun sedang duduk, ada bagian tubuh yang bergerak, yaitu jantung
ynag berdaetak atau mata yang berkedip. Pergerakan pada manusia merupakan
perpaduan antara system rangka dan system otot
Alat
gerak ada dua macam yaitu alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak
aktif adalah otot – otot badan, alat gerak pasif adalah rangka badan kita. Alat
gerak manusia yaitu sendi, rangka dan otot. Dari ketiganya memiliki fungsi
masing-masing. Jika dari salah satu alat gerak tersebut tidak berfungsi maka
dapat menyebabkan kelainan tulang yang kurang normal. Misal posisi duduk yang
kurang baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
saja alat gerak manusia ?
2. Apa
saja fungsi dari alat gerak manusia ?
3. Apa
saja penyakit yang berhubungan dengan alat gerak manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem gerak Manusia
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah
bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup
akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada
manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
2.2.
Rangka Manusia
2.1.1 Letak Dan
Fungsi Rangka
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa
dengan system tertentu disebut rangka. Rangka manusia tersusun oleh
tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah. Tulang-tulang tersebut
membentuk sistem yang disebut rangka. Tulang-tulang yang menyusun rangka ada 2
jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras atau tulang sejati
memiliki sifat keras dan lebih banyak mengandung zat kapur. Tulang rawan
merupakan tulang yang lunak, antara lain tulang yang menyusun tulang hidung,
telinga, dan persendian.
Fungsi Rangka Pada Manusia :
1. Tempat melekatnya otot
2.
Kerangka
pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
3.
Menyokong
dan menopang tubuh
4.
Memberi
bentuk tubuh
5.
Melindungi
alat- alat tubuh yang lunak
Berdasarkan letak susunannya, rangka
dapat dibedakan menjaddi dua.
1. Rangka endoskeleton,
yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka
eksoskeleton, yaitu rangka yang terletak di luar tubuh.
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1.
Bagian Tengkorak (Kepala)
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
2.
Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5
kelompok, yaitu :
1.
Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas
)
2.
Tulang rusuk ( 12 pasang )
- 7 pasang tulang rusuk sejati
- 3 pasang tulang rusuk palsu
- 2 pasang tulang rusuk melayang
1.
Tulang dada, terdiri dari :
– tulang hulu
– tulang badan
– tulang pedang-pedangan
d. Gelang bahu terdiri dari :
- 2 tulang selangka (kiri dan kanan)
- 2 tulang belikat (kiri dan kanan)
e. Gelang panggul terdiri dari :
- 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
- 2 tulang usus (kiri dan kanan)
- 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
3.
Bagian Anggota Gerak
Anggota
Gerak Bawah
Untuk anggota gerak bawah tentunya
merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri yang terdiri dari:
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
a. anggota gerak atas (tangan kiri
dan kanan) terdiri dari :
- 2 tulang pengumpil
- 2 tulang lengan atas
- 2 tulang hasta
- 16 tulang pergelangan tangan
- 10 tulang telapak tangan
- 28 ruas tulang jari tangan
b. anggota gerak bawah (kaki kiri
dan kanan) terdiri dari : pergelangan kaki
- 10 tulang telapak kaki
- 28 ruas tulang jari kaki
- 2 tulang paha
- 2 tulang tempurung lutut
- 2 tulang kering
- 2 tulang betis
- 14 tulang

2.2.2 Macam-Macam Tulang dan Strukturnya
1. Jenis tulang berdasarkan jaringan
penyusunnya
a. Tulang rawan ( kartilago )
1) Terdiri atas sel-sel
tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks.
2) Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak,
jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada orng dewasa
lebih banyak mengandung matriks.
4) Pada orang dewasa,
tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.
Kartilago dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
1)
Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur.
Contoh: pada permukaan persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin, ujung
tulang rusuk.
2)
Kartilago elastic: matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat elastic.
Contoh: pada daun telinga, saluran eustachius.
3)
Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat
kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament pada tulang
dekat permukaan persendian, di antara tulang kemaluan, dan di anntara tulang
belakang
b. Tulang keras ( osteon ), bersifat keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari
jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk
lingkaran. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur/kalsium dan sedikit
mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan
atau osivikasi. Tulang dibungkus oleh suatu membrane yang disebut periosteum. Pada
bagian ini banyak ditemukan osteoblas yang bertugas untuk membentuk osteosid.
Tulang keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Tulang kompak,
selalu terletak di bagian luar, matriks tersusun rapat mengandung fosfat
dan kapur. Contoh : tulang pipa
2)
Tulang spons, terletak dibagian yang lebih dalam. Contoh : tulang pendek dan
pipih
2. Jenis-jenis tulang
berdasarkan jaringan penyusunnya
a.
Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang
pengumpil, hasta, betih, dan kering
b. Tulang
pipih adalah tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung suatu
rongga. Contoh : tulang rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun tengkorak
c.
Tulang pendek, berbentuk kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal
telapak tangan, kaki, dan tulang belakang
d.
Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang
belakang dan tulang penyusun wajah
2.3 Otot
Manusia
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas
utamanya adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian
tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita
adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki
sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan
glukosa menjadi gerakan dan energi panas.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mempunyai 3
karakteristik, yaitu :
1) Kontraktibilitas,
dengan kemampuan ini otot bias memendek dari ukuran semula.
2) Ekstensibilitas,
yaitu kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang
3) Elastisitas,
yaitu otot memiliki kemampuan untuk kemali lagi pada posisi semula setelah
berkontraksi atau berelaksasi
Macam-macam otot :
1. Otot Polos,
terdapat di dalam organ dalam, misalnya saluran system pernapasan, pembuluh
darah, dan system pencernaan. Sel-sel otot polos menyerupai gelondong dengan
satu inti di tengah
2. Otot Lurik, otot jenis ini menempel pada rangka. Otot lurik memiliki
sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Kerja otot lurik di
kendalikan oleh system saraf pusat dan di sadari
3. Otot
Jantung, menggerakkan jantung dan jenis syarafnya adalah saraf otonom. Aoaleh
karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.
2.4 Kelainan Pada Tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat
disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak
lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah.
Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain :
Fraktura
/patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan,
baik kendaraan bermotor atau jatuh.
Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan
karena adanya pengeropososan tulang.
Fisura/retak
tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan
keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga
tulang belakang melekung pada daerah lumbalis.
Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga
tulang belakang melekung ke araah lateral.
Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga
tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang.
Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat
kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O.
2.5 Kelainan Pada Otot
Kelainan
otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat
terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat
diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa
terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah
dilatih. Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
Tetanus
kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun
bakteri.
Trapesius meradang.
Kram
kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus
menerus sehingga otot menjadi kejang.
Keseleo (terkilir)
kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot
bekerja berlawanan arah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang
dan aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan pergerakan
sehingga membentuk suatu system yang disebut system gerak. Tulang disebut alat
gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut
alat gerak aktif karena oto memiliki senyawa kimia yang membentuk aktomiosin
sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi
dan relaksasi.
3.2 Saran
Pelu sekali pengenalan system gerak ini di terapkan dalam mata pelajaran mulai
dari SD, SMP, SMA, sampai kuliah, karena ini sangat berguna untuk menambah
wawasan serta pengetahuan siswa terhadap pentingnya mengenali system gerak pada
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://hermankampus.blogspot.com/2013/02/makalah-biologi-sistem-gerak-manusia.html
http://septililas24.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sistem-gerak-manusia.html
No comments:
Post a Comment