Asam Amino esensial dan Non Esensial
Asam amino menurut fungsi biologisnya yaitu Asam amino
Esensial Asam amino yang diperoleh hanya dari makanan sehari-hari karena
tidak dapat disintesa di dalam tubuh Asam amino Non Esensial. Selain dari
makanan dapat juga disintesa didalam tubuh melalui proses transaminasi.
1.
Asam amino esensial
Dari sekitar dua puluhan asam amino yang kita kenal,
sekitar sepuluh macam tidak bisa dibentuk oleh tubuh manusia dan harus
didatangkan dari asupan makanan. Itulah yang disebut asam amino esensial,
sering juga disebut asam amino indispensable. Asam amino esensial ini diperlukan
untuk pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita
busung lapar (kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa
disimpan, tubuh kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam
amino yang cukup dari makanan selalu diperlukan setiap hari.
Sebenarnya dari beberapa jenis asam amino esensial
seperti arginin dapat dibuat oleh tubuh, tetapi prosesnya sangat lambat dan
tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan. Jadi juga harus disuplai dari makanan.
Selain itu beberapa jenis asam amino juga berfungsi saling melengkapi satu sama
lain. Contohnya metionin diperlukan untuk memproduksi cystein, atau fenilalanin
diperlukan untuk membentuk tirosin.
Berikut ini adalah daftar asam amino esensial.
a.
Histidin (His)
Histidina merupakan satu dari 20 asam
amino dasar yang ada dalam protein. Bagi manusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak. Fungsi Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino.
b.
Isoleusin (Ile)
Isoleusina adalah satu dari asam
amino penyusun protein yang dikode
oleh DNA.
Rumus kimianya sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air) dan esensial bagi manusia.
tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat pada sifat yang berbeda.
Walaupun berdasarkan strukturnya ada empat kemungkinan stereoisomer seperti treonin, isoleusina alam hanya tersedia dalam satu bentuk
saja.
c.
Leusin (Leu)
Leusina merupakan asam
amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak diperlukan dalam perkembangan anak-anak
dan dalam kesetimbangan nitrogen bagi orang dewasa. Ada dugaan bahwa leusina berperan
dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot. Leusina tergolong asam amino esensial bagi manusia.
d.
Lisin (Lys)
Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakan asam
amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong esensial bagi manusia dan kebutuhan
rata-rata per hari adalah 1- 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra. Lisina juga dilibatkan dalam pengobatan terhadap
penyakit herpes.
Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-polongan
kaya akan asam amino ini.
e.
Metionin (Met)
Metionina, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki atom S. Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses transkripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal
(start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan
terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses
pascatranskripsi. Asam amino ini bagi
manusia bersifat esensial, sehingga harus dipasok dari bahan pangan. Sumber
utama metionina adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan), susu (susu murni, beberapa jenis keju), sayuran (spinach, bayam, bawang
putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu, tempe).
f.
Fenilalanin (Phe)
Fenilalanina adalah suatu asam
amino penting dan banyak terdapat pada
makanan, yang bersama-sama dengan asam amino tirosin dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanina bersama-sama dengan taurin dan triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter) pada sistem saraf otak.
Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Gangguan dalam proses ini
(penyakitnya disebut fenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat
oligofrenia, disingkat PKU)
menyebabkan fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat meracuni otak serta menyebabkan keterbelakangan
mental. Penyakit ini diwariskan secara
genetik: tubuh tidak mampu menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina,
sehingga menyebabkan kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang
berbahaya bagi tubuh.
1. Asam
amino non esensial
Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh
manusia, dan disebut asam amino non esensial atau asam amino dispensable.
Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari
makanan.
Berikut ini adalah daftar asam amino non esensial.
a.
Prolin (Pro)
Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang
memiliki dua gugus samping yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan
satu atom H untuk berikatan dengan gugus sisa). Akibat
strukturnya ini, prolina hanya memiliki gugus amina sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap prolina
bukanlah asam amino karena tidak memiliki gugus amina namun imina namun
pendapat ini tidak tepat.
Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai
komponen protein. Sel tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi
lingkungan yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina
untuk menjaga keseimbangan osmotik sel. Prolina dibuat dari asam
L-glutamat dengan prekursor
suatu asam imino. Prolina bukan merupakan asam amino esensial bagi manusia.
b.
Serine (Ser)
Serina merupakan asam
amino penyusun protein yang umum
ditemukan pada protein hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina
bukan merupakan asam amino esensial bagi manusia. Namanya diambil dari bahasa
Latin, sericum (berarti sutera) karena pertama kali diisolasi
dari protein serat sutera pada tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun
1902. Fungsi biologi dan kesehatan yaitu Serina penting bagi metabolisme
karena terlibat dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serina sering memainkan peran penting dalam fungsi
katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian aktif kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya.
c.
Alanin (Ala)
Alanin (Ala) atau asam 2-aminopropanoat
merupakan salah satu asam
amino bukan esensial. Bentuk yang umum
di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun terdapat pula bentuk
D-alanin (R-alanin) pada dinding sel bakteri dan sejumlah antibiotika.
L-alanin merupakan asam amino proteinogenik yang paling banyak dipakai dalam
protein setelah leusin.
Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif sehingga
jarang terlibat langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanina dapat berperan
dalam pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan
atom nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein,
alanina berperan dalam daur alanina.
d.
Arginin (Arg)
Asam
amino arginin memiliki kecenderungan
basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong
setengah esensial bagi manusia dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau
kondisi kesehatan.
Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang
menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products)
seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat
disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
e.
Asparagin (Asn)
Asparagin adalah analog dari asam
aspartat dengan penggantian gugus karboksil oleh gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam
pelarut air. Asparagina merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi.
Namanya diambil karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus. Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan dalam transformasi
asam amino. Ia berperan pula dalam sintesis amonia. Sumber: Daging (segala macam sumber), telur, dan susu (serta produk turunannya) kaya akan asparagina
f.
Asam aspartat (Asp)
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam
amino penyusun protein. Asparagin merupakan asam amino analognya karena
terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya. Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat.
Bagi mamalia
aspartat tidaklah esensial. Fungsinya diketahui sebagai pembangkit
neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan
terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
g.
Sistein (Cys)
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi
manusia yang memiliki atom S, bersama-sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan).
Karena memiliki atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis
senyawa-senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sisteina dan metionin
pada protein juga berperan dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan
hidrogen pada gugus tiol. Sumber utama
sisteina pada makanan adalah cabai, bawang
putih, bawang
bombay, brokoli, haver, dan inti bulir gandum (embrio). L-sistein juga diproduksi secara industri
melalui hidrolisis rambut manusia dan babi serta bulu unggas.
h.
Glutamine (Gln)
Glutamin adalah satu dari 20 asam
amino yang memiliki kode pada kode genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan mengganti rantai samping hidroksil asam
glutamat dengan gugus fungsional amina. Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi nitrogen yang berlangsung pada tumbuhan. Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil reduksi nitrit diikat oleh asam
glutamat menjadi glutamina dengan bantuan
enzim glutamin sintetase atau GS.Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan otot dengan segera akibat
latihan beban yang berat.
i.
Asam glutamate (Glu)
Asam glutamat termasuk asam
amino yang bermuatan (polar)
bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah
menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi
sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial. Ion glutamat
merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap.
Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG,
vetsin atau micin), sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia
Timur lainnya sebagai penyedap
masakan.
j.
Glisin (Gly)
Glisina atau asam aminoetanoat adalah asam
amino alami paling sederhana. Rumus kimianya C2H5NO2.
Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan asam amino esensial
karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya. Glisina merupakan asam amino
yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena strukturnya
sederhana. Secara umum protein tidak banyak mengandung glisina. Pengecualiannya
ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah
glisina. Glisina merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia
memproduksi glisina dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem saraf
sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).
No comments:
Post a Comment