KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
Biologi tentang Fungi /Jamur. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan
dalam belajar Biologi khususnya tentang Fungi/ Jamur. Makalah ini dibuat
sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang
Jamur(Fungi) secara lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Jamur. Jangan segan
bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak
pada kita semua.
Medan,20 November 2015
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
...................................................................................................
DAFTAR ISI
.................................................................................................................
BAB I
A. Latar
Belakang
..................................................................................................
B.
Rumusan
Masalah ............................................................................................
C.
Tujuan
Penulisan
...............................................................................................
BAB II
A. Pengertian Fungi
..............................................................................................
B. Reproduksi Jamur
.............................................................................................
C. Struktur Tubuh
Jamur........................................................................................
D. Klasifikasi
Jamur...............................................................................................
E. Liken(Lumut
Kerak)..........................................................................................
F.
Mikorhiza............................................................................................................
G. Peranan Jamur Bagi Kehidupan
........................................................................
BAB III
Kesimpulan
.............................................................................................................
DAFTA
PUSTAKA
.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam pembelajaran
biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar
secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri
dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup
(biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998).
Fungi atau cendawan adalah
organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya.
Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut
sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya
(Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan
sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah
dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang
umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan,
organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Jamur sering dianggap sebagai
organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur
sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian
terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak
pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah
tidak terdapat perbedaan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1)
Apa
pengertian dari jamur?
2)
Bagaimana
sistem reproduksi jamur?
3)
Bagaimana
struktur tubuh jamur ?
4)
Bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi?
5)
Apa itu
lumut kerak?
6)
Apa yang
dimaksud dengan Mikoriza?
7)
Apa peranan
jamur ?
C.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1)
Untuk
mengetahui pengertian dari fungi.
2)
Untuk
mengetahui sistem reproduksi jamur.
3)
Untuk
mengetahuistruktur tubuh jamur.
4)
Untuk
mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi.
5)
Untuk
mengetahui apa itu lumut kerak.
6)
Untuk
mengerahui apa yang d maksud dengan mikoriza.
7)
Peran jamur.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN FUNGI
/JAMUR
Fungi/ Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa
arti yang agak berkaitan:
1) Fungi/ Jamur adalah
tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi
(Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak
("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis
biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia
bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun.
Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram
(Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau
champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2)
Fungi/ Jamur adalah
keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah
permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3)
Fungi/ Jamur adalah
sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan
"Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah
ditumbuhi kapang'.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana
di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika.
Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di
bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara.
Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien
yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi
ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal
sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun
seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual.
Sedangkan
dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukaryotik yang
hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel
fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi
salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati
infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini
fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi
(penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan
menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
B.
REPRODUKSI
Fungi/ JAMUR
Spora fungi memiliki berbagai bentuk
dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya
spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora
dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi
lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka
sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa
oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat
yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1)
Aksospora:
Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan
askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2) Basidiospora: Spora bersel satu ini
terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3) Zigospora: merupakan spora besar
berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara
seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4) Oospora: Spora ini terbentuk
di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau
oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium mengasilkan
oospora.
C.
STRUKTUR
TUBUH Fungi/ JAMUR
Jamur termasuk tumbuhan tingkat rendah dan
seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2 fase dalam siklus
hidupnya, yaitu:
·
fase
vegetatif
·
fase
reproduktif/generatif.
Struktur vegetatif dari jamur
sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai benang-benangpanjang. Hifa secara
kolektif membentuk miselium dan panjangnya ada yang sampai beberapa meter. Hifa
ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa yang beruas hifanya terbagi dengan
sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu nucleus atau banyak nucleus.Pada
tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang mempunyai banyak nucleus yang tidak
dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat pula dijumpai dinding sekat terutama
pada hifa yang tua. Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik.
Miselium yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium
yang endofitik berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara
interseluler (diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang
ektofitik dan interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh
zat makanan. Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.
D.
KLASIFIKASI Fungi/ JAMUR
1)
Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong divisi ini
hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah
membusuk. Namun, Zygomycota berasal dari Zigospongarium. Zigospora merupakan
spora istirahat yang memiliki dinding tebal.
Jenis jamur yang tergolong Zygomycota, antara lain:
·
Jamur Roti
(Rhizopus Nigricans)
Jika roti yang lembab disimpan
ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh
diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang
dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.
·
Jamur Tempe
(Rhizopus Stolonifer)
Jamur tempe digunakan dalam
pembuatan tempe. Reproduksi rhizopus Stolonifer dapat terjadi secara seksual dan
aseksual.
·
Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa
hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat
bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif
terhadap cahaya.
2)
Divisi Ascomycota
Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada
yang uniseluler dan multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada
juga yang bersifat saprofit.
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai
berikut:
·
Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan
dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan
bergula. Penicillium dibagi menjadi dua: Penicillium Camemberti dan Penicilium
Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan dalam industri keju. Beberapa setelah
keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa akan tumbuh diseluruh keju.
·
Ragi
(Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang
dikelompokkan ke dalam Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan
pembentukan Askus
·
Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk
pembuatan makanan dari kacang tanah dengan suatu proses fermentasi jamur.
Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan oncom, jamur juga digunakan sebagi objek
penelitian genetika.
·
Higrophorus
Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak
menyerang hewan selain itu, dapat membusukkan kayu dna buah-buahan.
3)
Divisi Basidiomycota
Pada umumnya tubuh buah jamur dari
divisi Basidiomycota berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang
berukuran kecil (Mikroskopis). Jamur dari divisi basidomycota memiliki ciri
khas, yang memiliki Basidium. Basidium merupakan alat reproduksi seksual yang
terdapat dalam bilah. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang
disebut Basidiokarp. Spora yang dihasilkan dalam basidium dinamakan
Basidiospora.
Beberapa contoh spesies dari Divisi Basidiomycota,
antara lain:
·
Puccinia
Graminis
·
Jamur Merang
(Volcariella Volvacea)
·
Ustilago
maydis
·
Jamur Kuping
·
Amanita Muscaria
4)
Divisi Deuteromycota
Jamur yang tergolong Deuteromyota
adalah jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini biasa
disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfecti (Campbell, 1998: 581).
Reproduksi aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan Konidium.
Berikut contoh jamur dari Divisi Deuteromycota, antara
lain:
·
Aspergillus
Merupakan jamur yang hidup pada
medium dengan derjat keasaman dan kandungan gula tinggi.
·
Epidermophyton
dan Mycosporium
Kedua jenis jamur ini merupakan
parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit,
sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.
·
Fusarium,
Verticellium, dan Cercos
Ketiga jenis jamur ini merupakan
parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat
merugikan tumbuhan yang diserangnya.
E. LIKEN (LUMUT KERAK)
Adalah hidup simbiosis antara jamur
dengan algae. Liken merupakan hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau
basidiomycotina dengan algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat kita
temukan pada kulit pohon dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis yang
tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta
habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang
ada.
Jamur pada liken memperoleh makanan
dari hasil fotosintesis algae, dan memperoleh air atau mineral dari jamur.
Inilah yang menunjukan adanya simbiosis antara jamur dan algae. Lumut kerak
melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perobahan cuaca
dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga
dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap
hidup.
Karena sifat di atas liken disebut
dengan tumbuhan pioner (tumbuhan pertama atau pemula yang dapat mencapai pada
lahan yang baru.
Contoh :
·
Usnea
barbata dan Usnea dasypoga : untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam
usnin.
·
Parmelia
acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon dan batu-batuan.
F.
MIKORHIZA
Adalah struktur yang terbentuk
karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani
berkebangsaan Jerman, merupakan orang yang pertama kali emnemukan hubungan
simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun
1885.
Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah
sebagai berikut:
1)
Ektomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman pinus, apabila
hifanya tidak menembus ke dalam akar tetapi hanya pada sampai lapisan
epidermis. Dengan adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan lagi
bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur
lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.
2)
Endomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya
dapat menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman
anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup
tanpa bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan
bintil akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi nitrogen.
Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
A. Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat
meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
B. Tumbuhan lebih tahan kekeringan
karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
C. Mikoriza melindungi akar dari
infeksi organisme yang pathogen
D. Mikoriza dapat membentuk hormon
auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan
tumbuhan
G. PERAN JAMUR BAGI MANUSIA
Penggunaan manusia jamur untuk
persiapan makanan atau pelestarian dan keperluan lainnya sangat luas dan
memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian dan mengumpulkan jamur merupakan industri
besar di banyak negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan
sosiologis dari jamur ini dikenal sebagai ethnomycology .
Karena kapasitas kelompok ini untuk
menghasilkan berbagai besar produk alami dengan antimikroba aktivitas biologis
atau lainnya, banyak spesies telah lama digunakan atau sedang dikembangkan
untuk industri produksi antibiotik , vitamin, dan anti-kanker dan
kolesterol-menurunkan obat. Baru-baru ini, metode telah dikembangkan untuk
rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan rekayasa metabolik spesies jamur.
Sebagai contoh, modifikasi genetik dari spesies ragi yang mudah tumbuh pada
tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah membuka cara farmasi
produksi yang berpotensi lebih efisien daripada produksi oleh organisme sumber
asli.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme
eukariota yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan
terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu
sebagi saprofit, parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang
mendapatkan nutriennya melalui penyerapan (absorpsi).
Fungi menempati lingkungan yang
sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme baik
di darat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler
dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau
septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh Selulosa dan Kitin (polisakarida
yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu cara
seksual dan aseksual.
Berdasarkan pada cara dan cirri
reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam
dunia Funi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003. Biologi
jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W.
1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986.
Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Hal: 131
No comments:
Post a Comment