BUDI DAYA IKAN AIR TAWAR
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia
Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
Baung
kuning, dari Darmaga, Bogor
Baung adalah nama
segolongan ikan yang termasuk ke dalam marga Hemibagrus, suku Bagridae. Ikan yang menyebar luas di India,
Cina selatan dan Asia Tenggara ini juga dikenal dengan banyak
nama daerah, seperti ikan duri, baong, baon (Mly.), bawon
(Btw.), senggal atau singgah (Sd.), tagih atau tageh
(Jw.), niken, siken, tiken, tiken bato (Kalteng), dan lain-lain.
Baung masih sekerabat dengan lele (bangsa
Siluriformes). Nama marganya, Hemibagrus, berasal dari kata bahasa Latin
hemi yang berarti “setengah” atau “separuh”, dan bagrus, yang
dipungut dari pelafalan Muzarab bagre atas perkataan Yunani pagros,
yakni nama sejenis ikan laut (Ingg.: seabream).
Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) adalah jenis ikan air tawar terbesar
di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. Ikan
Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200 kilogram. Saat
ini sudah sangat jarang terdapat arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter
karena ikan ini sering ditangkapi untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke
negara lain.
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang
termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan
total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperikan dengan lengkap
sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis
(ditemukan di semua daerah tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernafas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernafas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
Wader bintik-dua
|
dari Ciliwung, Bogor |
Wader bintik-dua
adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Ikan
ini menyebar di Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan
Lombok), Indocina, dan Filipina. Nama-nama daerahnya di antaranya adalah beunteur
(Sd.), wader cakul atau wader pada umumnya (Jw.), puyan
(Bjr.), tanah atau sepadak (Bengkulu) dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai spotted barb
atau common barb, ikan wader bintik-dua semula dideskripsi oleh Achille
Valenciennes pada 1842 dengan nama Barbus binotatus (Barbus,
sungut, merujuk pada sungut-sungut pendek di ujung moncongnya; binotatus,
bernoktah dua). Sebelumnya, pada 1823 ikan ini sebetulnya telah dinamai oleh
van Hasselt sebagai Barbus maculatus (maculatus =
berbintik-bintik), namun dianggap tidak sah karena tidak disertai dengan
pemerian. Penempatannya dalam marga seringkali berubah-ubah, sehingga dalam
literatur ikan ini acap pula disebut dengan nama-nama lain seperti Systomus
binotatus, Capoeta binotata, dan Barbodes binotatus.
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Anguilliformes
Sidat
(ordo Anguilliformes) kelompok ikan berbentuk tubuh mirip ular. Ordo
Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies.
Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar.
Subordo Anguilloidei
- Anguillidae (sidat air tawar)
- Chlopsidae
- Heterenchelyidae
- Moringuidae
- Muraenidae
- Myrocongridae
Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm; namun umumnya kurang dari 20 cm. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing.
Sepat Rawa
epat Rawa
|
Sepat Trichogas
dari Prembun, Tambak, Banyumas |
Sepat rawa, Trichogaster trichopterus, atau
sering disebut sepat (biasa)
adalah sejenis ikan anggota suku gurami (Osphronemidae). Seperti kerabatnya
yang bertubuh lebih besar, sepat siam (T. pectoralis), ikan ini
merupakan ikan konsumsi yang disukai orang, meski umumnya hanya bernilai lokal.
Namun di samping itu terdapat pula varian-varian hiasnya yang berwarna menarik,
yang populer sebagai ikan akuarium.
No comments:
Post a Comment