Ini Sejarahnya Nabi Besar Muhammad SAW hanya sepenggal dan masih panjang lagi. dikatakan Nabi Besar karena Besar Tugas - tugasnya, besar cobaan dan ujiannya serta besar manfaatnya.
Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Dewasa
Satu-satunya rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah
nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang
ibadah dan keakhiratan, namun juga urusan-urusan duniawi yang mencakup semua
sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan.
Namun demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan
beliau. Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang
dibawanya.
Kelahiran Muhamad SAW
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal
tahun Gajah dalam keadaan yatim.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin
oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum
sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa
batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi
Sekitar tahun 570 M, Mekah adalah sebuah kota yang sangat penting dan
terkenal di antara kota-kota di negeri Arab, baik karena tradisinya ataupun
karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai menghubungkan
Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Dengan adanya Ka’bah di tengah kota,
Mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Di dalamnya terdapat 360 berhala,
mengelilingi berhala utama, Hubal. Mekah kelihatan makmur dan
kuat. Agama dan masyarakat Arab pada masa itu mencerminkan realitas kesukuan
masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta mil persegi.
Nabi Muhammad dilahirkan dalam keluarga bani Hasyim di Mekah pada hari
senin, tanggal 9 Rabi’ul Awwal, pada permulaan tahun dari Peristiwa
Gajah. Maka tahun itu dikenal dengan Tahun Gajah. Dinamakan demikian karena
pada tahun itu pasukan Abrahah, gubernur kerajaan Habsyi (Ethiopia), dengan
menunggang gajah menyerang Kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah.
Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 bulan April tahun 571 M. Ini
berdasarkan penelitian ulama terkenal, Muhammad Sulaiman Al-manshurfury dan
peneliti astronomi, Mahmud Pasha.
Nabi Muhammad adalah anggota bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqayah. Nabi
Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin. Ayahnya bernama
Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar
pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Muhammad SAW.
Nabi terakhir ini dilahirkan dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia
tiga bulan setelah dia menikahi Aminah.
Ramalan tentang kedatangan atau kelahiran Nabi Muhammad dapat ditemukan
dalam kitab-kitab suci terdahulu. Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa
kelahiran Nabi Muhammad SAW telah diramalkan oleh setiap dan semua nabi
terdahulu, yang melalui mereka perjanjian telah dibuat dengan umat mereka
masing-masing bahwa mereka harus menerima atas kerasulan Muhammad SAW nanti.
Seperti dalam Qs. Ali ‘Imran ayat 81
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi:
“Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa Kitab dan hikmah Kemudian
datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya
kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman:
“Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?”
mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah
(hai para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.
- Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul
Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh
Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih
empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan
nabi Muhammad saw.
Masa Kanak-kanak Rosullallah
Tidak lama setelah kelahirannya, bayi Muhammad SAW diserahkan kepada
Tsuwaibah, budak perempuan pamannya, Abu Lahab, yang pernah menyusui Hamzah.
Meskipun diasuh olehnya hanya beberapa hari, nabi tetep menyimpan rasa
kekeluargaan yang mendalam dan selalu menghormatinya. Nabi SAW selanjutnya
dipercayakan kepada Halimah, seorang wanita badui dari Suku Bani Sa’ad. Bayi
tersebut diasuhnya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang, dan tumbuh menjadi
anak yang sehat dan kekar. Pada usia lima tahun, nabi dikembalikan Halimah
kepada tanggungjawab ibunya.
Sejumlah hadis menceritakan bahwa kehidupan Halimah dan keluarganya banyak
dianugrahi nasib baik terus-menerus ketika Muhammad SAW kecil hidup dibawah
asuhannya. Halimah menyayangi baginda rasul seperti menyayangi anak sendiri,
penuh kasih saying dan cinta, namun karena banyak kejadian yang luar biasa
sehingga takut akan terjadi hal-hal yang tidak baik sehingga dikembalikanlah
Rasul SAW Kepada keluarga beliau.
Muhammad SAW kira-kira berusia enam tahun, dimana tatkala asik bermain-main
dengan teman-teman beliau, teman-teman beliau gembira saat ayah-ayah mereka
pulang, namun Rasulullah pulang dengan tangisan menemui ibunda beliau, seraya
berkata wahai ibunda mana ayah? ibunda beliau terharu tampa jawaban yang pasti,
sehingga dalam ketidakmampuan atas jawaban tersebut, hingga suatu ketika ibunda
beliau mengajak baginda Nabi SAW pergi kekota tempat ayah beliau dimakamkan.
Sekembalinya dari pencarian Makan suami tercinta ibu Rasul tercinta jatuh
sakit dan meninggal dalam perjalanan pulang, dengan duka cita yang mendalam dan
pulang bersama seorang pembantu nabi.
Sekembalinya pulang sebagai anak yatim piatu maka beliau diasuh oleh
kakeknya, Abdul muthalib. Namun dua tahun kemudian, kakeknyapun yang berumur 82
tahun, juga meninggal dunia. Maka pada usia delapan tahun itu, nabi ada di
bawah tanggung jawab pamannya abi thalib.
PadaUsia 8 tahun, seperti kebanyakan anak muda seumurannya, nabi memelihara
kambing di mekkah dan mengembalakan di bukit dan lembah sekitarnya. Pekerjaan
pengembala sekawanan domba ini cocok bagi perangai orang yang bijaksana dan
perenung seperti Muhammad SAW muda, ketika beliau memperhatikan segerombolan
domba, perhatiannya akan tergerak oleh tanda-tanda kekuatan gaib yang tersebar
di sekelilingnya.
- Masa Remaja
Diriwayatkan bahwa ketika berusia dua belas tahun, Muhammad SAW menyertai
pamannya, Abu Thalib, dalam berdagang menuju Suriah, tempat kemudian beliau
berjumpa dengan seorang pendeta, yang dalam berbagai riwayat disebutkan bernama
Bahira. Meskipun beliau merupakan satu-satunya nabi dalam sejarah yang kisah
hidupnya dikenal luas, masa-masa awal kehidupan Muhammad SAW tidak banyak
diketahui.
Muhammad SAW, besar bersama kehidupan suku Quraisy Mekah, dan hari-hari
yang dilaluinya penuh dengan pengalaman yang sangat berharga. Dengan
kelembutan, kehalusan budi dan kejujuran beliau maka orang Quraisy Mekkah
memberi gelar kepada beliau dengan Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.
Pada usia 30 tahunan, Muhammad SAW sebagai tanda kecerdasan dan bijaksanya
beliau, Nabi SAW mampu mendamaikan perselisihan kecil yang muncul di
tengah-tengah suku Quraisy yang sedang melakukan renovasi Ka’bah.
Mereka mempersoalkan siapa yang paling berhak menempatkan posisi Hajar
Aswad di Ka’bah.
Beliau membagi tugas kepada mereka dengan teknik dan strategi yang sangat
adil dan melegakan hati mereka
Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada masa mudanya, beliau telah menjadi pengusaha sukses dan hidup berkecukupan
dari hasil usahanya . Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah
dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun.
Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah
melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Sifat wajib bagi Rasul
- Sidiq artinya benar atau jujur
- Amanah artinya dapat dipercaya
- Tabligh artinya meyampaikan
- Fathonah artinya cerdas.
Sifat
mustahil bagi Rasul
- Kidzib artinya dusta atau bohong
- Khianat artinya tidak dapat dipercaya
- Kitman artinya menyembunyikan
- Baladah artinya bodoh.
- Siddiq >< Kidzib
Nabi dan Rasul Allah memiliki sifat
siddiq yakni jujur dalam berkata dan berbuat. Nabi Muhammad sejak kecil sudah
dikenal dengan kejujurannya. Dan tidak mungkin Nabi dan Rasul memiliki sifat
kidzib, karena tugas mereka adalah menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah
satu faktor agar dipercaya orang adalah jujur, sehingga mustahil orang yang
dipilih Allah untuk menyampaikan ajaranNya memiliki sifat kidzib.
- Amanah >< Khianat
Nabi dan Rasul memiliki sifat amanah
artinya dapat dipercaya. Nabi dan Rasul mustahil berkhianat. Karena sikap dan
prilakunya tidak pernah melanggar larangan dan aturan-aturan Allah serta tidak
menyimpang dari ajaranNya.
- Tabligh>< Kitman
Nabi dan Rasul memiliki sifat
tabligh, yakni menyampaikan apa yang semestinya disampaikan. Wahyu yang
diterima seluruhnya disampaikan kepada umatnya dan tidak ada satupun yang
disembunyikan. Sehingga Nabi dan Rasul sangat mustahil memiliki sifat kitman
atau menyembunyikan.
- Fathanah >< Baladah
Tidak ada seorang Nabi dan Rasul
yang Allah yang memiliki sifat baladah atau bodoh. Karena semuanya diberi akal
dan pikiran yang cerdas. Cerdas dalam perencanaan, pelaksanaan, strategi dakwah
dan lain-lain.
Anak Anak Nabi Muhammad Saw (Laki-laki)
1. Al QasimBeliau merupakan anak laki-laki yang namanya dijadikan kun-yah oleh Nabi Muhammad saw. Karena itu, kita mengenal sebutan lain untuk Nabi yaitu Abul Qasim. Al Qasim lahir dai Khadijah binti Khuwailid Al Qurasyiah.
2. Abdullah
Julukan untuk laki-laki ini adalah Ath Thahir dan Ath Thayyib. Ibunya juga Khadijah.
3. Ibrahim
Merupakan anak Nabi Muhammad saw yang terakhir (bungsu). Ibunya bernama Mariyah Al Qibthiyyah. Ketiga anak-anak Nabi Muhammad saw tersebut di atas (semua anak laki-laki) wafat ketika masih kecil.
Anak anak Nabi Muhammad saw (Perempuan)
1. Zainab
2. Ruqayyah
3. Ummu Kultsum
4. Fathimah
Fatimah merupakan anak Nabi Muhammad yang paling dikenal di kalangan umat Islam. Selain anak Nabi, Fatimah juga merupakah istri Ali bin Abi Thalib. Seluruh anak-anak Nabi Muhammad saw yang perempuan lahir dari Khadijah.
Dengan demikian, semua anak anak Nabi Muhammad saw lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim. Adapun dari istri-istri Nabi Muhammad yang lain tidak melahirkan anak.
Demikian Artikel yang bisa kami perbuat lebih kurnag mohon maaf. Kalau ada yang kurang mohon disempurnakan ini hanya artikel untuk menambah wawasan.
No comments:
Post a Comment