Wednesday, 25 November 2015

Manfaat Wirausaha Dalam Pembangunan Indonesia



Manfaat  Wirausaha Dalam Pembangunan Indonesia

1.      Pengertian Wirausaha
Istilah wirausaha berasal dari dua suku kata, yaitu wira  dan usaha. Wira adalah pahlawan, laki-laki; berani atau perwira. Sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya)  untuk mencapai sesuatu. Wira                                                                                                                             usaha dalam bahasa inggris adalah enterepreneur. Secara etimologi kata enterepreneur berasal dari bahasa prancis, yaitu entreprende  yang berarti peluang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (dalam Hendro, 2010: 9), menjelaskan pengertian wirausaha sama dengan  wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenal produk baru, mentekukan  cara produksi baru, menyusun oprasi untuk mengadakan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan oprasinya.
Menurut J.B Say (1803), (dalam Hendro, 2010: 9), menjelaslan bahwa  wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktifitas yang  rendah menjadi lebih tinggi.
Menurut Mas’ud machfoedz dan mahmud machfoedz (2004), (dalam Hendro, 2010: 9), menjelaskan bahwa wirausaha adalah seorang inivator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dari pengertan diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengarahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian  mengenal produk baru, mentukan cara produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan oprasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. (Hendro, 2010:8) 
2.      Ciri  dan  Sifat  Wirausahawan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. maka  setiap orang memperlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat  dalam kewirausahaan.
Ciri-ciri  wirausaha yang  baik
a.         Memiliki sifat mandiri dan percaya diri bahwa mereka akan memperoleh keuntungan dari usahanya.
b.        Peka terhadap kemungkinan peluang yang ada sehingga dapat memanfaatkan peluang dengan baik.
c.         Tekun dan bekerja keras untuk menyukseskan usahanya.
d.        Dapat dan mampu berkomunikasai, baik dengan konsumen maupun dengan usaha yang lain.
e.         Memiliki program yang jelas, terencana, ulet, disiplin dan jujur.
f.         Memiliki daya inovasi yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan.
g.        Dapat mengembangkan usahanya dengan efektif dan efisien.
h.        Memperhatikan lingkungan kerja dan dapat bekerja sama yang saling menguntungkan  dengan lingkungannya.
i.          Dapat menghayati dan mencintai usahanya.
j.          Tidak memiliki rasa bosan atau jenuh dalam bekerja.
Ciri-ciri wirausaha yang tangguh dan unggul
a.         Mampu menghadapi dan menanggulangi  masalah yang timbul.
b.        Dapat memberikan kepuasan kepada para konsumennya atau pelanggannya.
c.         Mampu memberikan jalan keluar jika terjadi permasalahan.
d.        Berani menggambil resiko yang terjadi.
e.         Mampu memperkirakan kemungkinan perbuatan yang akan terjadi.
f.         Mampu mencari peluang pasar.
g.        Bekerja secara efektif. (Saminto, 2005:132)

PERAN WIRAUSAHA DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN NASIONAL

A.    Manfaat Wirausaha
Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Masyarakat yang menekuni bidang wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Peran kewirausahaan yang sangat besar tidak hanya pada masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit dan LSM, serta perusahaan swasta juga memerlukan kewirausahaan atau disebut sebagai intrapreneurship.
Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial yaitu memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa, serta mengubah dan meremajakan pasar.
1.      Pertumbuhan ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
2.      Produktivitas, yaitu mampu menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk baru.
3.     
Teknologi, produk dan jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa baru inovatif.
4.      Perubahan pasar, dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain.

B.     Peran Wirausaha dalam Memajukan Perekonomian
Wirausaha mempunyai kiatan yang sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kontrol terhadap alat-alat produksi dan menghasilkan lebih banyak dari pada yang dapat dikomsumsinya atau dijual agar memperoleh pendapatan, selain harus memiliki inovasi dan kreativitas, seorang wirausaha juga harus mempunyai kinerja yang baik agar barang atau jasa yang diproduksinya bermanfaat bagi orang lain dan secara khusus membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumbar daya alam. Sudah tidak asing lagi bahwa indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah, namun itu saja tidak cukup karena sumber daya manusia yang berkualifikasi juga menjadi syarat utama untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu, sumber daya modal, kewirausahaan juga menjadi faktor dalam memajukan perekonomian nasional.
Mungkin bagi orang awam, istilah kewirausahaan tidak mempunyai andil dalam pembangunan ekonomi karena kebanyakan wirausaha itu bersifat mandiri. Tetapi jika diteliti, wirausaha mempunyai andil yang patut diperhatikan dalam memajukan ekonomi.
Wirausaha memiliki peran yang penting dalam perekonomian. Ditinjau dari aspek makro (umum), wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemicu perekonomian suatu negara. Di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika serikat, Inggris dan Jerman. Wirausaha berperan sebagai kekuatan ekonomi. Bahkan, di negara-negara yang bisa dikatakan negara maju tersebut wirausaha dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi dunia. Peran wirausaha secara makro (umum) dalam perekonomian dapat diuraikan sebagai berikut.
1.      Menggerakan kegiatan ekonomi
Peran wirausaha sebagai penggerak kegiatan ekonomi dapat dituangkan melalui peluang usaha baru. Peluang usaha baru dapat digunakan secara maksimal jika wirausaha mampu melakukan usaha-usaha yang kreatif dan inovatif. Apabila setiap masyarakat melakukan kegiatan wirausaha yang kreatif dan inovatif, kegiatan ekonomi rakyat akan meningkat. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat berperan penting dalam penggerak perekonomian.
2.      Mendorong pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan jika Produk Domestik Bruto (PDB) rill mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan dapat diukur melalui jumlah dan harga barang atau jasa yang diproduksi. Oleh karena itu, wirausaha harus berani mengambil resiko, berorentiasi pada hasil, dan mewujudkan kegiatan produksi. Hal ini bertujuan untuk mencapai pembentukan intvestasi yang produktif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
3.      Menciptakan lapangan pekerjaan
Keberadaan wirausaha diharakan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja, baik dalam usaha mikro kecil dan menengah maupun industri. Dengan demikian, masalah pengangguran dapat teratasi dengan permintaan tenaga kerja untuk melakukan proses produksi pada suatu perusahaan atau pada bentuk usaha mikro dan lain-lain.
4.      Mendorong inovasi produk baru
Persaingan usaha pada saat ini sangat ketat dan bebas. Wirausaha harus mampu memiliki produksi yang kreatif dan selalu melakukan inovasi terhadap produk. Untuk dapat unggul dalam persaingan, wirausaha harus melakukan inovasi secara terus-menerus. Melalui produk-produk yang inovatif akan lebih mudah di terima masyarakat.
5.      Meningkatkan produktivitas
Produktivitas merupakan kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru. Wirausaha dituntut agar menciptakan produk yang kreatif dan inovatif. Dengan demikian, wirausaha dapat disebut orang yang produktif. Semakin banyak kegiatan kewirausahaan, semakin tinggi tingkat produktivitas suatu negara.
C.    Penyebab Wirausaha Indonesia Sulit Berkembang
Puluhan tahun yang lalu, (JA. Schaumpeter), sudah katakan, pada hakikatnya para wirausahawan yang menggerakkan ekonomi. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan masalah utama ekonomi indonesia dengan tingginya tingkat pengangguran dan minimnya kesempatan kerja. Iklim wirausaha yang baik, sebenarnya, akan mampu menjawab persoalan pelik ini. Pada saat ini usaha kecil di Indonesia didominasi oleh kegiatan yang bergerak pada sektor pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, sementara usaha menengah banyak bergerak dalam sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan usaha besar diindustri pengolahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dunia kewirausahaan indonesia memang tertinggal dibandingkan negara lain yang sudah memasuki abad informasi dan pengetahuan. Namun, memulai sebuah usaha atau bisnis tidaklah mudah. Tidak jarang, seorang anak muda yang mencoba merinytis sebuah usaha akan dianggap seorang pengangguran yang tidak mempunyai pekerjaan yang jelas. Anggapan-anggapan serupa ini, tidak jarang kadang kala menjadi kendala dan mematahkan semangat seseorang untuk berwirausaha. Tidak hanya kendala tersebut yang menyebabkan wirausaha di indonesia menjadi menjadi sulit berkembang. Berikut adalah kendala-kendala tersebut antara lain;
1.      Paradigma masyarakat terhadap wirausahawan yang buruk, wirausaha belum dihargai sebagai mana layaknya suatu profesi yang penting dan membanggakan.
2.      Lingkungan yang tidak mendukung untuk menjadi wirausahawan dilingkungan keluarga, tidak banyak orang tua yang memperkenalakan, mendorong, dan melatih entrepreneurship kepada anaknya. Masih banyak orang tua yang bangga melihat anaknya menjadi pegawai perusahaan atau negeri dari pada mejadi seorang enterpreneur. Karena resiko menjadi wirausaha dinilai terlalu tinggi.
3.      Kurangnya informasi yang memadai, informasi enterpreneur pun belum merata ditengah masyarakat. Padahal, sebagaimana lazimnya manusia untuk memulai sesuatu orang butuh informasi yang memadai, dengan informasi yang akurat membuat orang semangat untuk berwirausaha.
4.      Kurangnya pendidikan mengenai wirausaha di dunia nyata. Lembaga pendidikan di indonesia tidak mampu membentuk wawasan, sikap dan mental produktif.
5.      Sistem birokrasi indonesia yang berbelit-belit. Khususnya sistem perundangan dan birokrasi yang menghambat proses berkembangnya iklim wirausaha. Niat pemerintah indonesia untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah belum mampu disambut dan diteruskan oleh pemerintah daerah yang baik. Sehingga upaya ini terkesan setengah hati.
6.      Kurangnya keterampilan bisnis sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering kali melupakan aspek rekrutmen dan kualifikasi SDM yang jelas, dan lebih kepada merekrut teman sendiri, tetangga dan saudara.
7.      Kurangnya akses ke pendanaan pengusah kecil dan wirausahawan pemula terkadang kurang memehami unsur kewirausahaan dari aspak manajemen cash flow.
8.      Pemasok bahan baku dengan biaya yang tinggi dalam memacu produksi terkadang pengusaha melibatkan banyak upaya dalam penguatan alat, penguatan koneksi. Namun lupa membangun relationship yang baik dengan pemasok.
9.      Suku bunga yang tinggi, pemerintah juga sering menaikan suku bunga, walaupun nilainya kecil.
10.  Tidak siapnya mental para wirausahawan dan terakhir, adanya hambatan lain yang barsifat pribadi berupa mental yang tidak siap bersaing dalam bisnis, moral, karakter, fisik dan tradisi juga ikut menghambat perkembangan dunia wirausaha.

Sifat-sifat seorang wirausaha
a.         Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualis dan optimisme.
b.        Selalu berusaha untuk berprestasi, berorentiasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
c.         Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
d.        Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
e.         Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.         Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
g.        Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
3.    Sikap  Wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan diatas, dapat diidentifikasikan sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-hari sebagai berikut.
a.         Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
b.        Komitmen  tinggi
Komitmen adalah  kesepakatan mengenai sesuatu hal yang di buat oleh seseorang, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (beorientasi  pada  kemajuan).
c.         Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. kejujuran dalam perilaku bersifat kompleks.
d.        Kreatif  dan  inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
e.         Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila seorang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak.
f.         Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tesebut mampu menggunakan fakta/relita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatan





C.   Arti Penting Wirausaha Dalam Pembangunan.
            Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya ia menghimpun sumber-sumber atau faktor produksi dan menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai berbagai dampak. Pertama, kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi diri dan penghasilan. Kedua, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, menciptakaan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk untuk teknologi yang sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas dasar pajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
            Biasanya kecendrungan Negara-negara berkembang adalah ditandai dengan masyarakat yang memiliki pendapatan perkapita lebih rendah dibandingkan dengan Negara maju dan biasanya memiliki populasi penduduk yang sangat besar. Sedangkan Crouch mengkarakteristikkan kolndisi Negara-negara baru (Negara berkembang yang merdeka pasca perang dunia ke II) sangat berbeda dengan Negara maju. Menurutnya, Negara baru belum memiliki kondisi ekonomi dan sosial yang makmur, kebanyakan penduduknya miskin, perekonomian menitik beratkan pada sektor pertanian dengan mata pencaharian sebagai petani, pemikiran-pemikiran modern belum sepenuhnya masuk ke Negara tersebut. Melihat kedua penjelasan dari kondisi Negara beru diatas, maka Indonesia merupakan salah satu Negara yang ada didalamnya. Pendapatan masyarakat yang rendah dan tingkat populasi penduduk yang tinggi menjadi suatau permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah Negara-negara berkembang dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya.
            Maka bisa dilihat, pertumbuhan dinegara berkembang memiliki potensi untuk menumbuhkan perekonomian, hal ini dikarenakan belum sepenuhnya Negara-negara berkembang memanfaatkan sumber-sumber yang mereka miliki terutama sumber teknologi dan SDM, sedangkan pada Negara maju pertumbuhan ekonomi menjadi terbatas karena sumber-sumber yang ada telah semaksimal mungkin digunakannya. Untuk itu, masih ada peluang untuk Negara berkembang seperti Indonesia untuk mencapai kesejahteraan seperti halnya Negara maju, tentu dengan upaya memaksimalkan sumber-sumber yang ada, kemudian merumuskannya dalam susunan strategi pembangunan nasional yang ideal terhadap karakter masyarakat.
            Namun dalam penyusunan strategi pembangunan di Negara-negara berkembang tidak semuanya berjalan mulus. Banyak factor yang terlibat dalam proses penyusunan strategi pembangunan nasional, hal ini dikarenakan cakupannya yang sangat luas dan makro sehingga pertimbangan-pertimbangan stakeholder baik dalam negri maupun adanya campur tangan pihak lain diluar pemerintahan turut mempengaruhi arah kebijakan pembangunan nasional. Hal ini mengakibatkan orientasi dalam mengimplementasikan strategi pembangunan nasional salah sasaran, bukan tujuannya untuk memberikan keadilan, mensejahterakan dan memakmurkan rakyat malah justru kebijakan pembangunan menjerumuskan rakyat pada kemiskinan structural.
            Maka orientasi dalam strategi pembangunan nasional bersifat dinamis karna dipengaruhi oleh lingkungan pembentuk kebijakan tersebut.
           Tanpa wirausaha sudah pasti perekonomian bisa berhenti, karena wirausahalah yang menggerakan dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang dan jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, wirausaha memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Peran wirausaha tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:

1.Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 
  Karena wirausaha mampu menghasilkan barang dan jasa, makawirausaha mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto). ApabilaPDB meningkat berarti pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Mampu Meningkatkan Pendapatan Per Kapita
   Apabila wirausaha mampu meningkatkan PDB (Produksi Domestik Bruto) dengan presentase peningkatan yang lebih tinggi dibanding persentase peningkatan jumlah penduduk maka pendapatan per kapita meningkat. Jika pendapatan per kapita meningkat maka kesejahteraan masyarakat atau taraf hidup masyarakat juga meningkat.

3. Mampu Menciptakan Lapangan Kerja 
       Proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikelola wirausaha pasti membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, wirausaha telah menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di masyarakat.

4. Memberikan Kemudahan dan Kenyamanan Hidup
         Berbagai inovasi dan kreasi wirausaha dalam menciptakan produk-produk baru mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia. Mesin Cuci, AC, Televisi, Handphone, Kamera, Kapal Pesiar, Jasa Titipan Kilat, Jasa Salon Kecantikan adalah contoh-contoh barang dan jasa yang memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup.

5. Mendorong Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi)
        Setiap perusahaan besar umumnya memiliki divisi R & D (Research & Development), yakni divisi penelitian dan divisi pengembangan. Divisi ini akan merekrut dan membiayai  penelitian yang dilakukan ilmuwan, pakar dan sejumlah ahli tertentu untuk mengembangkan produk perusahaan. Sebagai bukti, dulu handphone hanya bisa digunakan untuk menelepon. Sekarang dengan ukuran yang lebih kecil, handphone bisa memberikan berbagai layanan, seperti kirim dan terima pesan, kirim dan terima gambar, merekam gambar, radio, dan lain-lain.

6. Meningatkan Penerimaan Negara dari Sektor Pajak
         Dengan adanya wirausaha, penerimaan negara di sektor pajak meningkat. Pada umumnya wirausaha akan membayar pajak penghasilan, pajak perseroan (bila perusahaannya berbentuk PT), pajak ekspor (bila wirausaha mampu mengekspor produksnya), pajk penjualan (PPn), serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
           Mengingat sangat pentingnya peran wirausaha, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan jumlah wirausaha. Pemerintah telah merencanakan untuk membentuk kurang lebih tujuh juta pengusaha kecil yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Serta meningkatkan status 50.000 pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah.       

No comments:

Post a Comment