Manfaat
Wirausaha Dalam Pembangunan Indonesia
1. Pengertian
Wirausaha
Istilah
wirausaha berasal dari dua suku kata, yaitu wira dan usaha. Wira adalah pahlawan, laki-laki;
berani atau perwira. Sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai
sesuatu. Wira
usaha
dalam bahasa inggris adalah enterepreneur.
Secara etimologi kata enterepreneur
berasal dari bahasa prancis, yaitu entreprende yang berarti peluang, pengambil resiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
(dalam Hendro, 2010: 9), menjelaskan pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau
berbakat mengenal produk baru, mentekukan
cara produksi baru, menyusun oprasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan oprasinya.
Menurut
J.B Say (1803), (dalam Hendro, 2010: 9), menjelaslan bahwa wirausaha adalah pengusaha yang mampu
mengelola sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan
tingkat produktifitas yang rendah
menjadi lebih tinggi.
Menurut Mas’ud machfoedz dan mahmud machfoedz
(2004), (dalam Hendro, 2010: 9), menjelaskan bahwa wirausaha adalah seorang
inivator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual,
dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dari pengertan diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha
adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengarahkan segala
sumber daya dan upaya meliputi kepandaian
mengenal produk baru, mentukan cara produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan oprasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih
tinggi. (Hendro, 2010:8)
2.
Ciri dan
Sifat Wirausahawan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
maka setiap orang memperlukan ciri-ciri
dan juga memiliki sifat-sifat dalam
kewirausahaan.
Ciri-ciri
wirausaha yang baik
a.
Memiliki sifat mandiri dan percaya diri bahwa mereka akan memperoleh keuntungan
dari usahanya.
b.
Peka terhadap kemungkinan peluang yang ada sehingga dapat memanfaatkan peluang
dengan baik.
c.
Tekun dan bekerja keras untuk menyukseskan usahanya.
d.
Dapat dan mampu berkomunikasai, baik dengan konsumen maupun dengan usaha yang
lain.
e.
Memiliki program yang jelas, terencana, ulet, disiplin dan jujur.
f.
Memiliki daya inovasi yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan.
g.
Dapat mengembangkan usahanya dengan efektif dan efisien.
h.
Memperhatikan lingkungan kerja dan dapat bekerja sama yang saling
menguntungkan dengan lingkungannya.
i.
Dapat menghayati dan mencintai usahanya.
j.
Tidak memiliki rasa bosan atau jenuh dalam bekerja.
Ciri-ciri wirausaha yang tangguh dan unggul
a.
Mampu menghadapi dan menanggulangi
masalah yang timbul.
b.
Dapat memberikan kepuasan kepada para konsumennya atau pelanggannya.
c.
Mampu memberikan jalan keluar jika terjadi permasalahan.
d.
Berani menggambil resiko yang terjadi.
e.
Mampu memperkirakan kemungkinan perbuatan yang akan terjadi.
f.
Mampu mencari peluang pasar.
g.
Bekerja secara efektif. (Saminto, 2005:132)
PERAN WIRAUSAHA DALAM MEMAJUKAN
PEREKONOMIAN NASIONAL
A.
Manfaat
Wirausaha
Kegiatan
kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Masyarakat yang
menekuni bidang wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja
sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Peran kewirausahaan yang sangat besar
tidak hanya pada masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit dan
LSM, serta perusahaan swasta juga memerlukan kewirausahaan atau disebut sebagai
intrapreneurship.
Kewirausahaan
memiliki empat manfaat sosial yaitu memperkuat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa, serta
mengubah dan meremajakan pasar.
1.
Pertumbuhan ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan
baru bagi masyarakat.
2.
Produktivitas, yaitu mampu menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan
tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah
menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk
baru.
3.
Teknologi,
produk dan jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam memajukan
perubahan teknologi, produk dan jasa baru inovatif.
4.
Perubahan pasar, dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya
tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain.
B. Peran
Wirausaha dalam Memajukan Perekonomian
Wirausaha mempunyai kiatan yang
sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. seorang wirausaha adalah
seorang yang memiliki kontrol terhadap alat-alat produksi dan menghasilkan
lebih banyak dari pada yang dapat dikomsumsinya atau dijual agar memperoleh
pendapatan, selain harus memiliki inovasi dan kreativitas, seorang wirausaha
juga harus mempunyai kinerja yang baik agar barang atau jasa yang diproduksinya
bermanfaat bagi orang lain dan secara khusus membantu pertumbuhan ekonomi
nasional.
Salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumbar daya alam. Sudah tidak asing
lagi bahwa indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah,
namun itu saja tidak cukup karena sumber daya manusia yang berkualifikasi juga
menjadi syarat utama untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu,
sumber daya modal, kewirausahaan juga menjadi faktor dalam memajukan
perekonomian nasional.
Mungkin bagi orang awam, istilah
kewirausahaan tidak mempunyai andil dalam pembangunan ekonomi karena kebanyakan
wirausaha itu bersifat mandiri. Tetapi jika diteliti, wirausaha mempunyai andil
yang patut diperhatikan dalam memajukan ekonomi.
Wirausaha memiliki peran yang
penting dalam perekonomian. Ditinjau dari aspek makro (umum), wirausaha
berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemicu perekonomian suatu negara. Di
negara-negara maju seperti Jepang, Amerika serikat, Inggris dan Jerman.
Wirausaha berperan sebagai kekuatan ekonomi. Bahkan, di negara-negara yang bisa
dikatakan negara maju tersebut wirausaha dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi
dunia. Peran wirausaha secara makro (umum) dalam perekonomian dapat diuraikan
sebagai berikut.
1.
Menggerakan kegiatan ekonomi
Peran wirausaha sebagai penggerak
kegiatan ekonomi dapat dituangkan melalui peluang usaha baru. Peluang usaha
baru dapat digunakan secara maksimal jika wirausaha mampu melakukan usaha-usaha
yang kreatif dan inovatif. Apabila setiap masyarakat melakukan kegiatan
wirausaha yang kreatif dan inovatif, kegiatan ekonomi rakyat akan meningkat.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat berperan penting dalam penggerak
perekonomian.
2.
Mendorong pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan jika Produk Domestik Bruto (PDB) rill mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan dapat diukur melalui jumlah dan
harga barang atau jasa yang diproduksi. Oleh karena itu, wirausaha harus berani
mengambil resiko, berorentiasi pada hasil, dan mewujudkan kegiatan produksi.
Hal ini bertujuan untuk mencapai pembentukan intvestasi yang produktif sehingga
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
3.
Menciptakan lapangan pekerjaan
Keberadaan wirausaha diharakan
mampu mendorong penyerapan tenaga kerja, baik dalam usaha mikro kecil dan
menengah maupun industri. Dengan demikian, masalah pengangguran dapat teratasi
dengan permintaan tenaga kerja untuk melakukan proses produksi pada suatu
perusahaan atau pada bentuk usaha mikro dan lain-lain.
4.
Mendorong inovasi produk baru
Persaingan usaha pada saat ini
sangat ketat dan bebas. Wirausaha harus mampu memiliki produksi yang kreatif
dan selalu melakukan inovasi terhadap produk. Untuk dapat unggul dalam
persaingan, wirausaha harus melakukan inovasi secara terus-menerus. Melalui
produk-produk yang inovatif akan lebih mudah di terima masyarakat.
5.
Meningkatkan produktivitas
Produktivitas merupakan kemampuan
menghasilkan sesuatu yang baru. Wirausaha dituntut agar menciptakan produk yang
kreatif dan inovatif. Dengan demikian, wirausaha dapat disebut orang yang
produktif. Semakin banyak kegiatan kewirausahaan, semakin tinggi tingkat
produktivitas suatu negara.
C. Penyebab
Wirausaha Indonesia Sulit Berkembang
Puluhan tahun yang lalu, (JA.
Schaumpeter), sudah katakan, pada hakikatnya para wirausahawan yang
menggerakkan ekonomi. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan masalah utama ekonomi
indonesia dengan tingginya tingkat pengangguran dan minimnya kesempatan kerja.
Iklim wirausaha yang baik, sebenarnya, akan mampu menjawab persoalan pelik ini.
Pada saat ini usaha kecil di Indonesia didominasi oleh kegiatan yang bergerak
pada sektor pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, sementara usaha
menengah banyak bergerak dalam sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan
usaha besar diindustri pengolahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dunia
kewirausahaan indonesia memang tertinggal dibandingkan negara lain yang sudah
memasuki abad informasi dan pengetahuan. Namun, memulai sebuah usaha atau
bisnis tidaklah mudah. Tidak jarang, seorang anak muda yang mencoba merinytis
sebuah usaha akan dianggap seorang pengangguran yang tidak mempunyai pekerjaan
yang jelas. Anggapan-anggapan serupa ini, tidak jarang kadang kala menjadi
kendala dan mematahkan semangat seseorang untuk berwirausaha. Tidak hanya
kendala tersebut yang menyebabkan wirausaha di indonesia menjadi menjadi sulit
berkembang. Berikut adalah kendala-kendala tersebut antara lain;
1.
Paradigma masyarakat terhadap wirausahawan yang buruk, wirausaha belum dihargai
sebagai mana layaknya suatu profesi yang penting dan membanggakan.
2.
Lingkungan yang tidak mendukung untuk menjadi wirausahawan dilingkungan
keluarga, tidak banyak orang tua yang memperkenalakan, mendorong, dan melatih entrepreneurship kepada anaknya. Masih
banyak orang tua yang bangga melihat anaknya menjadi pegawai perusahaan atau
negeri dari pada mejadi seorang enterpreneur.
Karena resiko menjadi wirausaha dinilai terlalu tinggi.
3.
Kurangnya informasi yang memadai, informasi enterpreneur
pun belum merata ditengah masyarakat. Padahal, sebagaimana lazimnya manusia
untuk memulai sesuatu orang butuh informasi yang memadai, dengan informasi yang
akurat membuat orang semangat untuk berwirausaha.
4.
Kurangnya pendidikan mengenai wirausaha di dunia nyata. Lembaga pendidikan di
indonesia tidak mampu membentuk wawasan, sikap dan mental produktif.
5.
Sistem birokrasi indonesia yang berbelit-belit. Khususnya sistem perundangan
dan birokrasi yang menghambat proses berkembangnya iklim wirausaha. Niat
pemerintah indonesia untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah belum
mampu disambut dan diteruskan oleh pemerintah daerah yang baik. Sehingga upaya
ini terkesan setengah hati.
6.
Kurangnya keterampilan bisnis sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering
kali melupakan aspek rekrutmen dan kualifikasi SDM yang jelas, dan lebih kepada
merekrut teman sendiri, tetangga dan saudara.
7.
Kurangnya akses ke pendanaan pengusah kecil dan wirausahawan pemula terkadang
kurang memehami unsur kewirausahaan dari aspak manajemen cash flow.
8.
Pemasok bahan baku dengan biaya yang tinggi dalam memacu produksi terkadang
pengusaha melibatkan banyak upaya dalam penguatan alat, penguatan koneksi.
Namun lupa membangun relationship
yang baik dengan pemasok.
9.
Suku bunga yang tinggi, pemerintah juga sering menaikan suku bunga, walaupun
nilainya kecil.
10.
Tidak siapnya mental para wirausahawan dan terakhir, adanya hambatan lain yang
barsifat pribadi berupa mental yang tidak siap bersaing dalam bisnis, moral,
karakter, fisik dan tradisi juga ikut menghambat perkembangan dunia wirausaha.
Sifat-sifat
seorang wirausaha
a.
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualis dan optimisme.
b.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorentiasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
c.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai
pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik
yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan
kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang
luas.
f. Memiliki persepsi dan
cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
g. Memiliki keyakinan bahwa
hidup itu sama dengan kerja keras.
3. Sikap
Wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan diatas, dapat
diidentifikasikan sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-hari
sebagai berikut.
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud
bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan dan
sistem kerja.
b. Komitmen tinggi
Komitmen adalah kesepakatan
mengenai sesuatu hal yang di buat oleh seseorang, baik terhadap dirinya maupun
orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (beorientasi pada
kemajuan).
c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. kejujuran dalam perilaku bersifat kompleks.
d. Kreatif dan
inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki
daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi
oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila seorang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil
keputusan atau bertindak.
f. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tesebut mampu menggunakan
fakta/relita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatan
C. Arti Penting Wirausaha Dalam
Pembangunan.
Wirausaha
adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang memilki perusahaan sebagai sumber
penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak menggantungkan diri untuk
penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya ia menghimpun
sumber-sumber atau faktor produksi dan menyusun organisasi perusahaan. Karena
tindakan-tindakan itu mempunyai berbagai dampak. Pertama, kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan kerja
bagi diri dan penghasilan. Kedua,
kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi tenaga
kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan baku yang
belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, menciptakaan
teknologi sehingga menambah akumulasi untuk untuk teknologi yang sudah ada
dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas dasar
pajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga secara
keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Biasanya kecendrungan Negara-negara
berkembang adalah ditandai dengan masyarakat yang memiliki pendapatan perkapita
lebih rendah dibandingkan dengan Negara maju dan biasanya memiliki populasi
penduduk yang sangat besar. Sedangkan Crouch mengkarakteristikkan kolndisi
Negara-negara baru (Negara berkembang yang merdeka pasca perang dunia ke II)
sangat berbeda dengan Negara maju. Menurutnya, Negara baru belum memiliki
kondisi ekonomi dan sosial yang makmur, kebanyakan penduduknya miskin,
perekonomian menitik beratkan pada sektor pertanian dengan mata pencaharian
sebagai petani, pemikiran-pemikiran modern belum sepenuhnya masuk ke Negara
tersebut. Melihat kedua penjelasan dari kondisi Negara beru diatas, maka
Indonesia merupakan salah satu Negara yang ada didalamnya. Pendapatan masyarakat
yang rendah dan tingkat populasi penduduk yang tinggi menjadi suatau
permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah Negara-negara berkembang dalam
upaya mensejahterakan masyarakatnya.
Maka bisa dilihat, pertumbuhan
dinegara berkembang memiliki potensi untuk menumbuhkan perekonomian, hal ini
dikarenakan belum sepenuhnya Negara-negara berkembang memanfaatkan
sumber-sumber yang mereka miliki terutama sumber teknologi dan SDM, sedangkan
pada Negara maju pertumbuhan ekonomi menjadi terbatas karena sumber-sumber yang
ada telah semaksimal mungkin digunakannya. Untuk itu, masih ada peluang untuk
Negara berkembang seperti Indonesia untuk mencapai kesejahteraan seperti halnya
Negara maju, tentu dengan upaya memaksimalkan sumber-sumber yang ada, kemudian
merumuskannya dalam susunan strategi pembangunan nasional yang ideal terhadap
karakter masyarakat.
Namun dalam penyusunan strategi
pembangunan di Negara-negara berkembang tidak semuanya berjalan mulus. Banyak
factor yang terlibat dalam proses penyusunan strategi pembangunan nasional, hal
ini dikarenakan cakupannya yang sangat luas dan makro sehingga
pertimbangan-pertimbangan stakeholder baik dalam negri maupun adanya campur
tangan pihak lain diluar pemerintahan turut mempengaruhi arah kebijakan
pembangunan nasional. Hal ini mengakibatkan orientasi dalam mengimplementasikan
strategi pembangunan nasional salah sasaran, bukan tujuannya untuk memberikan
keadilan, mensejahterakan dan memakmurkan rakyat malah justru kebijakan
pembangunan menjerumuskan rakyat pada kemiskinan structural.
Maka orientasi dalam strategi
pembangunan nasional bersifat dinamis karna dipengaruhi oleh lingkungan
pembentuk kebijakan tersebut.
Tanpa wirausaha sudah pasti perekonomian bisa berhenti,
karena wirausahalah yang menggerakan dan mengombinasikan faktor produksi alam,
tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang dan jasa yang sangat
dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, wirausaha memiliki peran yang sangat
penting dalam perekonomian. Peran wirausaha tersebut bisa dijabarkan sebagai
berikut:
1.Mampu Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
Karena wirausaha
mampu menghasilkan barang dan jasa, makawirausaha mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto).
ApabilaPDB meningkat berarti pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Mampu Meningkatkan
Pendapatan Per Kapita
Apabila
wirausaha mampu meningkatkan PDB (Produksi Domestik Bruto) dengan presentase
peningkatan yang lebih tinggi dibanding persentase peningkatan jumlah penduduk
maka pendapatan per kapita meningkat. Jika pendapatan per kapita meningkat maka
kesejahteraan masyarakat atau taraf hidup masyarakat juga meningkat.
3. Mampu Menciptakan Lapangan Kerja
Proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikelola wirausaha pasti
membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, wirausaha telah menciptakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran di masyarakat.
4. Memberikan Kemudahan dan Kenyamanan Hidup
Berbagai inovasi dan kreasi wirausaha dalam menciptakan produk-produk baru
mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia. Mesin Cuci, AC,
Televisi, Handphone, Kamera, Kapal Pesiar, Jasa Titipan Kilat, Jasa Salon
Kecantikan adalah contoh-contoh barang dan jasa yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan hidup.
5. Mendorong Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan
dan Tekhnologi)
Setiap perusahaan besar umumnya memiliki divisi R & D (Research &
Development), yakni divisi penelitian dan divisi pengembangan. Divisi ini
akan merekrut dan membiayai penelitian yang dilakukan ilmuwan, pakar dan
sejumlah ahli tertentu untuk mengembangkan produk perusahaan. Sebagai bukti,
dulu handphone hanya bisa digunakan untuk menelepon. Sekarang dengan ukuran
yang lebih kecil, handphone bisa memberikan berbagai layanan, seperti kirim dan
terima pesan, kirim dan terima gambar, merekam gambar, radio, dan lain-lain.
6. Meningatkan Penerimaan Negara dari Sektor
Pajak
Dengan
adanya wirausaha, penerimaan negara di sektor pajak meningkat. Pada umumnya
wirausaha akan membayar pajak penghasilan, pajak perseroan (bila perusahaannya
berbentuk PT), pajak ekspor (bila wirausaha mampu mengekspor produksnya), pajk
penjualan (PPn), serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
Mengingat sangat pentingnya peran wirausaha, pemerintah Indonesia berusaha
meningkatkan jumlah wirausaha. Pemerintah telah merencanakan untuk membentuk
kurang lebih tujuh juta pengusaha kecil yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Serta meningkatkan status 50.000 pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah.
No comments:
Post a Comment