Saturday, 28 November 2015

KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA



KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

1. Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia

Mempelajari bagaiman kehidupan dimasalalu merupakan kegiatan yang amat menarik. Kahidupan manusia dari jaman kezaman senantiasa mengalami perkembangan. Kehidupan manusia pada jaman pra aksara atau jaman pra sejarah dapat di pelajari melalui berbagai temuan fosil dan artefak sisa kehidupan dimasa lalu. Kehidupan manusia purba adalah kehidupan yang amat sederhana. Manusia purba hidup dan memenuhi kebutuhanya dengan cara berburu dan meramu, berpindah pindah dari satu empat ketempat lain (nomaden). Pada masa pra sejarah manusia belum mengenal tulisan sehingga masa ini di sebut dengan masa pra aksara. Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini, bumi telah banyak sekali mengalami perubahan dan perkebangan. Diperkirakan bumi saat ini telah berusia kurang lebih 2.500 juta tahun. Para ahli geologi membagi masa perkembangan bumi mejadi beberapa zaman yaitu arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum, neozoikum.
1.    Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi. 
2.    \Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi.
3.    Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
4.    Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi menjadi beberapa: a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memeiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet. b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu: 1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. 2) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.






PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM, SERTA PENINGGALAN-PENINGGALNYA.
1. Proses Masuk dan Berkembangan Pengaruh Islam di Indonesia.
Proses masuknya Islam di Indonesia beberapa sejarawan menyebutkan pada abad ke-7 sebagian lainnya menyebut pada abad ke-13. Sumber sejarah yang menginformasikan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 berasal dari berita China dinasti Tang. Catatan ini menerangkan bahwa pada tahun 674 M, di pantai barat Sumatera telah terdapat perkampungan orang-orang Arab yang beragama Islam, sumber sejarah yang menyatakan Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13.
pada sekitar abad ke-16 hampir sebagian besar masyarakat Indonesia telah memeluk agama Islam. Mereka melaksankan ajaran Islam secara menyeluruh. Faktor penyebab mudah berkembangnya agama Islam di Indonesia, yaitu sebagai berikut[2]:
a)      Agama Islam di sebarkan dengan cara damai.
b)      Tidak adanya sistem kasta dalam Islam.
c)      Upacara dalam Islam sangat Sederhana.
d)     Syarat seseorang masuk Islam sangat mudah.
e)      Penyebaran Islam menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang telah ada.
2. Peranan Pedagang dan Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Agama Islam Tumbuh dan berkembang di Indonesia karena peran para pedagang, mubalig, dan ahli tasawuf. Nilai-nilai ajaran Islam itu di sampaikan melalui saluran perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, dan kesenian. Para ulama Indonesia tidak kalah pula perananya dalam syiar Islam. Di Jawa, ulama yang di tokohkan masyarakat mendapat sebutan Walisanga.
a)      Peranan Pedagang dalam Penyebaran Agama Islam.
Awal penyebaran agama Islam di Indonesia tidak lepas dari peran para pedagang. Para pedagang yang berdatangan ke Indonesia berperan sebagai pedagang dan ulama (orang yang memahami ajaran Islam). Oleh karena itu, selain menjalankan profesi berdagang, mereka juga menyebarkan Islam.
b)      Peranan Walisanga dan Ulama Lain dalam Penyebaran Agama Islam.
Banyak sekali ulama yang berperan menyebarkan Islam di Indonesia. Penyebaran Islam di pulau Jawa di lakukan oleh sebuah dewan dakwah wali yang terkenal dengan sebutan Walisanga. Para wali kebanyakan bertugas sebagai penasehat atau pembantu sultan, terutama pada saat kejayaan Kesultanan Demak. Hal inilah yang menyebabkan Para wali mendapatkan gelar Sunan(yang di jungjung tinggi).
Sejarah mengenai para wali sebagian besar masih diliputi kegelapan. Hanya beberapa nama di antara wali-wali yang di ketahui sejarahnya, yaitu: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati.

BIDANG KEHIDUPAN
MASA PRAAKSARA
MASA HINDU-BUDHA
MASA ISLAM
Keagamaan
Kepercayaan masyarakat saat itu adalah animisme dan dinamisme
Masyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memeluk  Agama  Hindu dan  Buddha
Masyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memeluk  Agama Islam
Politik
Dalam kehidupan berkelompok biasanya ada seorang pemimpin didalamnya
Sistem pemerintahan  kerajaan dikenalkan Oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas Tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan Peraturan hukum kasta
Sistem pemerintahan yang bercorak  Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika  rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara  Islam.
Sosial
Hidup berkelompok – kelompok dimana proses sosialisasi hanya terjadi intern dalam kelompok masing – masing
masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta,
yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik  tanah dan prajurit).
Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan Masyarakat
Aturan  kasta mulai pudar di masyarakat
Pendidikan
Belum mengenal sistim pendidikan dan segala pengetahuan yang diperoleh masih berasal dari pengalaman hidup di alam bebas
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh
dari  kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga  pendidikan tersebut mempelajari
satu bidang saja, yaitu keagamaan.
Pendidikan  Islam berkembang di  pesantren-pesanten  Islam. sebenarnya,  pesantren telah berkembang sebelum  Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan  pesantren berubah menjadi pendidikan  Islam.
Sastra dan Bahasa
Belum ada karya sastra yang dihasilkan
Pengaruh  Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa
Sanskerta dan  huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Hasil sastra berupa kitab – kitab yang ditulis oleh Mpu Tantular, Mpu prapanca dan lainnya.
Kosakata  bahasa Arab baik lisan maupn tulisan mulai  banyak digunakan. Hasil karya sastra berupa hikayat, babad, suluk dan syair.
Arsitektur dan Kesenian
Masyarakat praaksara telah mendirikan bangunan – bangunan yang terbuat dari batu, diantaranya : Menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak dan waruga
Punden berundak merupakan salah satu  arsitektur  Zaman Megalitikum. Arsitektur
tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi yang disertai patung induk berupa arca.
Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Juga diperkenalkan dengan seni kaligrafi.

No comments:

Post a Comment