KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Shalat Sunnah Berjamaah Dan Sholat Sunnah Munfarid”
Makalah ini berisikan tentang Shalat Sunnah atau lebih khususnya
membahas macam-macam Shalat Sunnah.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Shalat Sunnah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tanjung
Morawa, 4 September 215
Tim
Penyusun
SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN
SHOLAT SUNNAH MUNFARID
I.
Pengertian
Shalat Sunnah
Shalat sunnah ialah shalat yang dikerjakan diluar shalat yang
difardhlukan. Apabila dikerjakan mendapat pahala, tetapi bila tidak dikerjakan
tidak akan berdosa. Shalat-shalat itu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW,untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk mendapatkan tambahan pahala.
Shalat sunnah itu banyak macamnya, diantaranya ada yang di sunnahkan berjamaah,
dan ada juga yang disunahkan munfarid.
Contoh-contoh shalat sunah:
·
Shalat sunah yang di anjurkan secara berjamaah
v
Shalat Id
v
Shalat Istisqo
v
Shalat Gerhana
v
Shalat Tarawih
v
Shalat Witir
·
Shalat sunnah yang dianjurkan secara munfarid :
v
Shalat rawatib
v
Shalat tahajud
v
Shalat istikharah
v
Shalat hajat
v
Shalat dhuha
v
Shalat Wudhu
v
Shalat sunnah tasbih
v
Shalat sunnah taubat
A. Pengertian
shalat sunnah berjamaah
Shalat
sunnah yang dilakukan berjamaah ialah shalat sunnah yang dikerjakan ecara
bersama-sama. Terdiri dari imam dan makmum.
Contoh
shalat sunnah yang dilakukan dengan berjamaah :
1. Shalat Idul
Fitri
Shalat Idul
Fitri dilakukaan setiap tanggal 1 Syawal ,waktunya berlangsung sejak matahari
terbit sampai condong ke barat . Disunahan pelaksanaannya lebih akhir. Shalat Idul Fitri dilaksanakan di mesjid atau di tempat lain yang
memungkinkan untuk ditempati, seperti di lapangan atau di halaman yang luas.
Shalat Idul Fitri terdiri dari 2 rakaat. Hukumnya sunnah Mu akad
(dianjurkan).
Niat
Shalat Idul Fitri :
Ushalli
sunnatal li, iidil fitri rak'ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa'laa
artinya :
"Aku
niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Syarat,
rukun&sunnatnya sama seperti shalat yg
lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut :
a.
Berjamaah
b.
Takbir 7 kali pada rakaat pertama & 5 kali pd rakat ke 2
c.
Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap
takbir.
d. Setelah takbir yg
ke 2 sampai
takbir yang terakhir baca tasbih.
e.
Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f.
Imam menyaringkan bacaannya
g.
Khutbah 2 kali setelah shalat sebagaimana khutbah
jum'at
h. Pada khutbah
Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha tentang
hukum-hukum Qurban.
i.
Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j.
Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha sebaliknya.
Tata cara
shalat Idul fitri
1) Rakaat pertama meliputi : takbiratul ikhram,takbir sebanyak tujuh kali
(setiap takbir diselingi membaca tasbih), membaca do’a iftitah, membaca Surah
Al-Fatihah, membaca salah satu surah Al-Qur’an, rukuk, i’tidal, sujud pertama,
duduk diantara dua sujud, sujud kedua, bangkit dari sujud langsung berdiri.
2) Rakaat kedua
: Takbir sebanyak lima kali, membaca Surah Alfatihah, membaca salah satu surah
Al-Qur’an, dan seterusnya sampai salam. Selesai shalat Idul Fitri, khotib naik
ke mimbar untuk berkhutbah. Sementara itu para jamaah mendengarkan khotbah
sampai selesai.
2. Shalat Idul Adha
Cara shalat Idul Adha
sama dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri,hanya waktu pelaksanaannya yang
berbeda.Shalat idul adha dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, sedangkan
Idul Fitri tanggal 1 Syawal. Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).
"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan
kebajikan yg byk, sebab itu shalatlah engkau&berqurbanlah krn Tuhanmu pd
Idul Adha
(Q.S.AlKautsar.1-2)
Dari Ibnu Umar: "Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan
shalat pada 2 hari raya sebelum berkhutbah." (H.R. Jama'ah).
Niat Shalat Idul Adha :
Ushalli
sunnatal li'iidil Adha rak'ataini (imamam.makmumam) lillahita'aalaa
artinya
: "Aku
niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"
3. Shalat Tarawih
Shalat tarawih ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di
bulan ramadhan. Hukum nya sunnah muakad, artinya sunnah yang sangat dianjurkan
bagi laki-laki ataupun perempuan. Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat
isya sampai terbit fajar.
Cara melaksanakan tarawih :
1. bagi yang
mengerjakan 20 rakaat, setiap 2 rakaat salam. Bagi yang mengerjakan 8 rakaat
boleh dilakukan 2 kali salam boleh juga 4 kali salam.
2. Salat tarawih
boleh dilakukan dengan cara sendirian (munfarid). Tetapi lebih utama dilakukan
dengan berjamaah.
3. Niat melakukan
shalat tarawih
Lafadz niat shalat sunnah tarawih :
Ushollii sunatan Tarawehi rok'ataini
mustaqbilal qiblati adaa-an (immaan/ma'muman ) lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat sunah tahajud dua raka'at ( imam/ ma'mum) menghadap qiblat karena Allah".
Artinya :
"Niat aku sholat sunah tahajud dua raka'at ( imam/ ma'mum) menghadap qiblat karena Allah".
4. Sarat,rukun,bacaan,dan
cara mengerjakan salat tarawih sama dengan salat fardhu (diawali dengan
takbiratul ikhrom,dan diakhiri dengan salam).
5. Setiap 2
rakaat, atau 4 rakaat selesai salam disunnahkan membaca dzikir dan do’a.
4. Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang biasanya mengiringi shalat
tarawih. Bilangan rakaatnya
Adalah ganjil. Shalat witir disunnahkan untuk dilakukan setiap malam
setelah shalat isya,bukan hanya pada bulan ramadhan saja.
Cara melaksanakan shalat witir :
1. Jika shalat
witir dikerjakan 3 rakaat,maka boleh 2 kali salam, yakni 2 rakaat kemudian
diakhiri dengan salam. Lalu berdiri lagi shalat satu rakaat kemudian tahiyat
akhir diakhiri dengan salam.
Boleh langsung 3 rekaat 1 salam.
2. Jika shalat
witir dikerjakan 5 rakaat , 7 rakaat , 9 rakaat , atau 11 rakaat maka boleh
dikerjakan setiap 2 rakaat salam dan yang terakhir 1 rakaat salam, atau yang terakhir langsung 3
rakaat salam tanpa tahiyat awal.
3. Niat shalat
witir,
Lafadz niat shalat witir : Ushollii
sunatan witir rok'aataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat sunah witir dua raka'at menghadap qiblat karena Allah
Artinya :
"Niat aku sholat sunah witir dua raka'at menghadap qiblat karena Allah
pelaksanaan shalat witir sama seperti shalat fardhu.
4. Setelah selesai
shalat witir disunnahkan berdzikir dan berdo’a
5. Shalat Dua Gerhana
Shalat dua gerhana (shalat khusu fain) adalah shalat sunat yang dilakukan karena terjadi gerhana bulan ataupun
gerhana matahari.hukum melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut adalah sunah
muakad.
Waktu Pelaksanaan gerhana matahari adalah sejak awal terjadinya gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari .
Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah sejak awal terjadinya gerhana bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.
Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama.Yang membedakan adalah niat.Shalat gerhana di laksanakan dengan cara sebagai berikut:
Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah sejak awal terjadinya gerhana bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.
Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama.Yang membedakan adalah niat.Shalat gerhana di laksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat,boleh dilakukan sendiri-sendiri ,
tetapi lebih utama dikerjakan secara berjamaah.
b. Berniat
melakukan shalat sunat gerhana (matahari atau bulan)
c. Membaca do’a iftitah(pembukaan).
d. Membaca surah
alfatihah dan ayat al-quran dari surah yang panjang, seperti surah albaqarah
atau surah lain yang hampir sama panjangnya dengan surah tersebut. Namun, jika
dibaca surah yang pendek, shalat ini pun sah.
e. Rukuk dengan waktu yang hampir menyamai waktu
berdiri.
f. Berdiri dan membaca surah al-fatihah, diikuti
dengan membaca surah yang lebih pendek dari surah yang pertama.
g. Ruku dengan
waktu menyamai waktu berdiri
h. Itidal
i. Sujud
j. Duduk diantara 2 sujud
k. Sujud
l. Kembali berdiri untuk melakukan rakaat kedua yang caranya sama dengan
rakaat yang pertama, hanya rakaat kedua lebih pendek dari rakaat yang pertama.
m. Membaca
tasyahud dan shalawat nabi
n. Salam
Adapun bacaan takbir,al-fatihah,surah,dan salam dalam shalat gerhana
bulan dinyaringkan sedangkan dalam shalat gerhana matahari tidak dinyaringkan. Lafadz niat shalat gerhana :
Ushalli
sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa
artinya
: "Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah"
6. Shalat Istiqa',
shalat
sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya
:
Ushalli
sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa
artinya
:
"Aku
niat shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum)
karena
Allah"
Syarat-syarat
mengerjakana Shalat Istisqa :
a).
3hari sblmnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dgn
berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal
shaleh.
Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki&datangnya murka
Allah.
"Apabila
kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami perbanyak orang-orang
yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan)
negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
b). Pd
hari ke4 semua penduduk trmsk yg lemah dianjurkan pergi kelapangan dgn pakaian
sederana&tanpa wangi-wangian utk shalat Istisqa'
c).
Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pd khutbah pertama hendaknya baca istigfar
9x dan pd khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dgn khutbah
lainnya, yaitu
a.
Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi
khutbah menganjurkan byk beristigfar,berkeyakinan bhw Allah SWT akan
mengabulkan permintaan mereka.
c.
Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
d.
Saat berdo'a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi
makmumnya.
niat
shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita krjkan.
B. Pengertian Salat Sunah Munfarid
Shalat sunnat munfarid adalah shalat sunnat yang dikerjakan secara
sendirian. Contohnya:
1.
Salat Tahiyatul Masjid
Salat tahiyatul masjid adalah salat yang dilakukan untuk menghormati
masjid. Salat dilakukan sebelum duduk. Jumlah
rakaat nya sebanyak dua rakaat
Cara melaksanakan salat tahiyatul masjid :
1)
Niat salat tahiyatul masjid.
Niatnya :
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi
Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat
sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah"
2)
Bacaan dan gerakan salat tahiyatul masjid sama seperti salat fardu lima
waktu.
2.
Salat Tahajud
Salat tahjud adalah salt sunah yang di kerjakan setelah tidur pada malam
hari antara waktu solat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh). Waktu
yang paling utama adalah dua per tiga malam,sekitar pukul 02.00 dini hari.
Jumlah rakaat paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak dibatasi.
Cara melaksanakan salat tahajud :
1)
Niat shalat tahajud
Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi
Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahajjud
2rakaat krn Allah"
2)
Bacaan dan gerakan salat tahajud sama seperti salat fardlu lima waktu
3)
Salam dan do’a
3.
Salat Istikharah
Salat istikharah adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon
petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan
atau lebih. Jumlah nya dua rakaat
Cara melaksanakan shalat istikharah :
1)
Niat shalat istikharah:
Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi
Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah Istikharah 2rakaat
krn Allah”
2)
Bacaan dan gerakan shalat istikharah sama seperti shalat fardlu lima
waktu
3)
Salam dan do’a
4.
Shalat Dluha
Shalat dluha adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu pagi
hari,sekurang kurang nya dua rakaat dan rakaat sebanyak banyak nya 12 rakaat.
Adapun waktu lebih kurang dari pukul 07.00 pagi sampai masuk waktu dzuhur .
Cara melaksanakan shalat dluha :
1) Niat shalat dluha
Niatnya :
Ushalli sunnatal Dhuha rak'ataini lillahi
Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah
dhuha 2rakaat krn Allah”
2) Bacaan dan gerakan shalat duha
sama seperti shalat fardu lima waktu.
3) Salam dan do’a
5.
Shalat Sunat Wudlu’
Setiap kali seseorang berwudlu’, disunatkan mengerjakan shalat sunat
wudlu dua rakaat, dan cara mengerjakannya yaitu: Sehabis berwudlu’ sebagaimana
biasa kita disunatkan membaca do’a:
Selesai membaca do’a tersebut, lalu melaksanakan shalat sunat wudlu’ dua
rakaat, dengan lafadz niatnya sebagai berikut:
Ushalli sunnatal wudlu-i
rak'ataini lillahi Ta'aala
Artinya : “Aku niat shalat sunat wudlu’ dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Allahu Akbar.
Shalat ini dikerjakan sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai
salam.
6.
Shalat Sunnat Tasbih
Shalat sunnat tasbih ialah shalat yang sebagaimana diajarkan oleh
Rasulullah saw. kepada mamaknya Sayyidina Abbas Ibn Abdul Muthalib.
Shalat tasbih ini dianjurkan
mengamalkannya, kalau bisa tiap-tiap malam, kalau tidak bisa tiap malam, maka
sekali seminggu, kalau tidak sanggup juga sekali seminggu, dapat juga dilakukan
sebulan sekali atau setahun sekali, dan kalau tidak bisa sekali setahun,
setidak-tidaknya sekali seumur hidup.
Cara mengerjakannya
A). Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa.
artinya :"aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
B). Usai baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.
C).
Ruku', usai baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
D).
Itidal, usai membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
E).
Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F).
Usai baca do'a duduk diantara2sujud, baca tasbi 10x.
G).
Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jmlh
keseluruhan tasbih yg dibaca pd tiap rakaatnya sebnyk 75x.
Lafadz
bacaan tasbih yg dmksd adalah sbg berikut :
Subhanallah
wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar
artinya
:
"Maha
suci Allah yang Maha Esa. Segala
puji
bagi Allah, Dzat yang Maha Agung"
7.
Shalat Sunnat Taubat
Shalat sunnat taubat adalah
shalat yang disunnatkan. Shalat ini dilakukan setelah seseorang melakukan dosa
atau merasa berbuat dosa lalu bertaubat kepada Allah swt.
Lafadz niat shalat taubat: Ushalli sunnatal Taubati
rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya:“Aku niat shalat sunnat taubat dua rakaat karena Allah
ta’ala.”Allahu Akbar.
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Salah satu
pembahasan dari Tuntunan sholat sunah adalah sholat rawatib. Dari
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى
لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ
إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ
فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah
yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari,
Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian)
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits
ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” [1]
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan shalat sunnah rawatib,
sehingga Imam an-
Nawawi mencantumkan hadits ini
sebagai hadits yang pertama dalam bab: keutamaan shalat sunnah rawatib
(yang dikerjakan) bersama shalat wajib (yang lima waktu), dalam kitab beliau Riyadhus
Shaalihiin. [2]
Mutiara hikmah yang dapat kita
petik dari hadits ini:
- Sholat sunnah Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib lima waktu. [3]
- Dalam riwayat lain hadits ini dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dan memerinci sendiri makna “dua belas rakaat” yang disebutkan dalam hadits di atas[4], yaitu: empat rakaat sebelum shalat Zhuhur[5] dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya’ dan dua rakaat sebelum Subuh[6]. Adapun riwayat yang menyebutkan: “…Dua rakaat sebelum shalat Ashar”, maka ini adalah riwayat yang lemah[7] karena menyelisihi riwayat yang lebih kuat yang kami sebutkan sebelumnya. [8]
- Keutamaan yang disebutkan dalam hadits di atas adalah bagi orang yang menjaga shalat-shalat sunnah rawatib dengan melaksanakannya secara kontinyu, sebagaimana yang dipahami dan dikerjakan oleh Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, perawi hadits di atas dan demikian yang diterangkan oleh para ulama[9].
- Jika seseorang tidak bisa melakukan Shalat sunnah rawatib pada waktunya karena ada udzur (sempitnya waktu, sakit, lupa dan lain-lain) maka dia boleh mengqadha (menggantinya) di waktu lain[10]. Ini ditunjukkan dalam banyak hadis shahih. [11]
- Dalam hadis ini terdapat peringatan untuk selalu mengikhlaskan amal ibadah kepada Alah Ta’ala semata-mata.
- Hadits ini juga menunjukkan keutamaan amal ibadah yang dikerjakan secara kontinyu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling kontinyu dikerjakan meskipun sedikit.” [12]
- Semangat dan kesungguhan para sahabat dalam memahami dan mengamalkan petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, inilah yang menjadikan mereka lebih utama dalam agama dibandingkan generasi yang datang setelah mereka.
Dalam Tuntunan Sholat Sunah, Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat
sunnah yang mengiringi shalat fardhu. Shalat Sunnah Rawatib terdiri
dari,
- 2 raka’at sebelum Shubuh
- 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Dhuhur
- 4 raka’at atau 2 raka’at sesudah Dhuhur
- 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Ashar
- 2 raka’at sebelum Magrib
- 2 raka’at sesudah Magrib
- 2 raka’at sebelum Isya’
- 2 raka’at sesudah Isya’
Dari 22 raka’at rawatib tersebut terdapat 10 raka’at
yang sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah
SAW).Berlandaskan hadist sebagai berikut,
Dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah SAW senantiasa
menjaga(melakukan) 10 raka’at(rawatib) yaitu 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at
sesudahnya,2 raka’at sesudah magrib di rumah beliau,2 raka’at sesudah Isya’ di
rumah beliau SAW,dan 2 raka’at sebelum Shubuh (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Adapun 12 rakaat yang lain termasuk sunnah ghairu
muakkad,berdasarkan hadist sebagai berikut:
1. Dari Ummu Habibah,bahwa Rosulullah SAW
bersabda,
“Barangsiapa senantiasa melakukan shalat 4 raka’at
sebelum Dhuhur dan 4 raka’at sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya api
neraka”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
2. Nabi SAW bersabda,
“Allah mengasihi orang yang melakukakn shalat
emapat raka’at sebelum shalat Ashar (HR Imam Ahmad,Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu
Huzaimah)
Shalat sunnah sebelum shalat ashar boleh juga
dilakukan dua raka’at berdasarkan sabda Nabi SAW,
“Di antara dua adzan(adzan dan iqamah) terdapat
shalat”(HR Imam Bazzar)
- Nabi SAW bersabda,“Shalatlah kalian sebelum (shalat) Magrib,dua raka’at” (HR Imam Bukhari dan Muslim)
- Sahabat Nabi SAW Sayyidina Anas RA berkata,
“Di masa Rasulullah SAW kami shalat dua raka’at
setelah terbenamnya matahari sebelum shalat Magrib”(HR Imam Bukhari dan Muslim)
Ketentuan Shalat Sunnah Rowatib
1. Pengertian Shalat Sunnah Rowatib
1. Pengertian Shalat Sunnah Rowatib
Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu
pelaksanaannya mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut
dilakukan sebelum atau sesudah shlat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang
dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat
Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah.
2. Hukum Sholat Sunat Rawatib.
Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi
hukumnya terbagi dua :
3. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu
sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu
dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
- Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
- Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
- Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
- Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
- Dua rakaat sesudah sholat Isya
Dalil naqlinya yang menjelaskan tentang Sholat
Sunat Rawatib Muakkad !
artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya
ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat
sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat
sesudah Magrib, dua rakaat
sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
- Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya. Sholat sunah Rawatibghairu Muakkad terdiri dari :
- Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
- Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
- Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
- Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
- Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
Mempraktek Sholat Sunat Rawatib
Cara melaksanakan Sholat Rawatib baik sebelum mapun
sesudahnya (qobliyah dan ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat
fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:
- Tidak didahului azan dan iqomah.
- Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
- Bacaannya tidak dinyaringkan.
- Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
- Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
- Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
- Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.
Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati
sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut, tetapi boleh diucapkan atau
dilafalkan.
Adapun lafal niat sholat sunah rawatib sbb:
- Niat
Sholat sunah rawatib qobliyah Subuh (sebelum sholat subuh)
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Subuh dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat sunah rawatib qobliyah Zuhur (sebelum sholat Zuhur)
اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum zuhur dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat sunah rawatib ba’diyah Zuhur (sesudah sholat Zuhur)
اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Zuhur dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat sunah rawatib qobliyah Asar (sebelum sholat Asar)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum asar dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat rawatib qobliyah Magrib (sebelum sholat Magrib)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Magrib dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat sunah rawatib ba’diyah Magrib (sesudah sholat Magrib)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Magrib dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat rawatib qobliyah Isya’ (sebelum sholat Isya’)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Isya’ dua
rakaat karena Allah”
- Niat
Sholat rawatib ba’diyah Isya’ (sesudah sholat Isya’)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Isya’ dua
rakaat karena Allah”
II.
Fungsi Shalat Sunat Berjamaah dan
Munfarid
Shalat sunat yang dikerjakan secara berjamaah atau pun sendirian
memiliki beberapa fungsi , diantaranya adalah:
1. Untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Menambahkan
amal ibadah kepada Allah SWT
4. Menambah nilai
pahala
5. Mewujudkan
sikap hormat dan menjunjung tinggi perintah Allah SWT
6. Ungkapan rasa
syukur kepada Allah SWT
7. Pewujudan rasa
cinta kepada Allah SWT.,dan
8. Meningkatkan
rasa persaudaraan sesama muslim serta menambah syiar islam (sholat sunat yang
dikerjakan secara berjamaah).
No comments:
Post a Comment