PENGERTIAN MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
Masyarakat Indonesia
terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki struktur budaya (ras,
agama, adat istiadat, bahasa, dll) yang berbeda dengan suku bangsa yang
lainnya. Masyarakat Indonesia identik dengan Multikulturalisme,yang merupakan paham yang mengagungkan perbedaan
budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terjadinya Pluralisme (Suparlan; 2002). Dalam
suasana nasional, kita harus menerapkan paham Pluralisme, agar bangsa tidak
terpecah-belah dengan berbagai perbedaan yang ada dan kebudayaan bangsa tidak
didominasi oleh kebudayaan bangsa yang dominan. Pendapat beberapa ahli mengenai
Masyarakat Multikultural:
1. Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik.
2. Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat
yang terbagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan
masing-masing sub sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial.
3. Nasikun
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat diverse yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat diverse yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.
Kesimpulannya, masyarakat multikultural adalah suatu
masyarakat yang teriri dari berbagai elemen, baik itu suku, ras, agama, adat
istiadat, dll yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang memiliki satu
pemerintahan tetapi dalam masyarakat itu masing terdapat segmen- segmen yang
tidak bisa disatukan.
B.
CIRI-CIRI
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Mempunyai Struktur
Budaya Lebih Dari Satu
Struktur budaya yang
lebih dari satu seperti bahasa, adat istiadat, norma/nilai, agama, ras, dan
lain-lain.
2. Nilai-Nilai Dasar
yang Merupakan Kesepakatan Bersama Sulit Berkembang
Setiap unsur sosial
memiliki sentimen kesukuan maupun keagamaan yang sulit untuk dipertemukan, maka
muncullah nilai-nilai dasar yang mengikat dari masyarakat yang berbeda-beda.
Contohnya bahasa Melayu yang dijadikan sebagai Bahasa Indonesia (bahasa
persatuan)
3. Sering Terjadi
Konflik-Konflik Sosial yang Berbau SARA
Disebabkan karena
perbedaan persepsi atau pola pikir kelompok sosial. Untuk mencegah terjadinya
konflik, kelompok sosial harus memiliki sikap tenggang rasa dan toleransi
terhadap kelompok sosial yang lain.
4. Struktur Sosialnya
Lebih Bersifat Non-Komplementer
Artinya masing-masing
struktur sosial dalam masyarakat tidak saling mendukung satu sama lain karena
struktur sosial berada dalam struktur yang berbeda-beda dengan latar
kepentingan yang berbeda pula, sehingga struktur sosial yang satu dengan yang
lain tidak saling mendukung.
5. Proses Integrasi yang
Terjadi Berlangsung secara Lambat
Bahwa dalam
masyarakat multikultural itu sulit sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan
alternatifnya adalah dengan cara paksaan, karena adanya sentimen-sentimen lokal
yang bernuansa kesukuan, rasa, dan keagamaan. Hal ini dapat menyebabkan proses
integrasi menjadi sulit dan lambat. Wawasan ini dapat dihilangkan dengan
mengembangkan aktivitas-aktivitas yang bersifat menyeluruh untuk semua komponen
masyarakat.
6. Sering Terjadi
Dominasi Ekonomi, Politik, dan Sosial Politik
Berupa dominasi
kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Kelompok sosial yang kuat
melakukan ekspansi sehingga memasuki dimensi hak dan kewajiban kelompok lemah.
Contohnya adalah monopoli perdagangan yang dilakukan oleh kelompok sosial kuat
terhadap kelompok sosial yang lemah, dan pemerintahan yang sewenang-wenang
sehingga menyengsarakan rakyat.
No comments:
Post a Comment