Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga
yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang artinya
"kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang di perlombakan di
olimpiade.
SEJARAH ATLETIK DI INDONESIA
A.
Atletik Di Indonesia pada Zaman penjajahan
Di Indonesia atletik dikenal lewat bangsa Belanda yang
selama tiga setengah abad telah menjajah negeri ini. Namun demikian atletik
tiada dikenal secara luas. Yang mendapat kesempatan melakukan latihan-latihan
atletik hanyalah sekolah-sekolah dan kemiliteran saja, itupun sekedar untuk
melengkapi kebutuhan pendidikan jasmani saja. Organisasi atletik pertama kali
didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletiek
Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa Indonesia berarti : Perserikatan
Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917. Propaganda untuk
menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk mendirikan perkumpulan-perkumpulan
atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat terlaksana dibeberapa kota besar yang
mempunyai sekolah-sekolah lanjutan dan yang ada tangsi-tangsi militernya,
antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,Semarang, Solo, Medan.
B.
Atletik setelah Indonesia Merdeka
Dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta, maka terbukalah bagi bangsa
Indonesia untuk memajukan dan mengembangkan bangsa dan negara dalam segala
bidang, termasuk memajukan keolahragaan pada umumnya dan khususnya cabang
olahraga atletik. Meskipun pada waktu itu bangsa Indonesia sedang berjuang
mati-matian untuk mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dengan sekutunya
yang ingin kembali menjajah Indonesia, namun rakyat Indonesia terutama para
pelajar dan mahasiswanya masih tetap melakukan atletik. Ditempat-tempat yang
tidak diduduki tentara Belanda, disaat-saat tidak melakukan perang gerilya,
mereka berlatih dan berlomba atletik yang merupakan cabang olahraga yang
digemari. Pada bulan Januari 1946 dikota Solo diselenggarakan kongres
yang ingin menghidupkan kembali semangat keolahragaan di Indonesia,maka
didirikan “PORI” (Persatuan Olahraga Republik Indonesia). Langkah pertama yang
dilakukan PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). Maksud
penyelenggaraan PON pada masa revolusi fisik melawan kekuatan Belanda dengan
sekutunya yang menduduki kota-kota besar diIndonesia, mengandung tujuan yang
lebih mulia ialah memberi kejutan politik kepada dunia agar terbuka matanya
bahwa negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945 itu benar-benar ada. PON diadakan di Solo dibuka oleh Presiden Soekarno
pada tanggal 12 September 1948, dihadiri oleh wakil Presiden dengan segenap anggota
kabinet,hadir pula wakil-wakil dari negara lain termasuk pejabat Komisi
5
CABANG ATLETIK :
Ø
Lari
Ø
Lompat
Ø
Loncat
Ø
Lempar,dan
Ø
Tolak.
1. LARI
Macam-macam lari :
- Jarak pendek
- Jarak Menengah
- jarak Jauh.
- Halang Rintang
- Estafet
1.Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m,
200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan
penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak
yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Cara Melakukan Start JongkokGerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
– star berdiri (standing start)
– star jongkok (crouching start)
– start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Teknik Start
Sikap start pada aba-aba bersedia
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. letakkan tangan tepat di belakang garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan:
Bunch start/start jongkok jarak pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai.
Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang tungkai.
longated start/start jongkok jarak jauh
Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
Gerakan pada aba-aba Siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan sampai aba-aba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama.
Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol
Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke
belakang kuat-kuat (gerakan lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri
menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin,
serendah mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus
meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan
harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke
samping. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah
pertama merupak langkah peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas
berarti menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot.
Gerakan finis
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot.
Gerakan finis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada
waktu pelari mencapai finis.
Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis.
Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis.
2.Lari Jarak Menengah
Gerak
lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki
menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan
menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak
menengah:
>>badan harus selalu rilaks atau
santai.
>>Lengan diayun dan tidak terlalu
tinggi seperti pada lari jarak pendek
>>Badan condong ke depan kia-kira
15º dari garis vertical.
>>Panjang langkah tetap dan lebar
tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang
tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan
terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh
yang baik.
Dalam
lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki
diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali
menjelang masuk garis finis.
3.Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak
3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country,
harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental
merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki
dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah
lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
4.Lari Halang Rintang
Lari
steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui
rintangan-rintangan.
Rintangan
itu ada dua macam;
1.Rintangan
Gawang
2.Rintangan
Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari
steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara
untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
(a)Seperti
lari gawang biasa,
(b)Melampaui
gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
(a)Cara Lari Gawang Biasa
1.Cara seperti lari gawang biasa banyak
digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang
dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi
rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga
keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar
dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2.Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
2.Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
(b)Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
1.Bertumpu dari titik setengah meter di
muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya
menapak di atas gawang pada ujung kaki.
2.Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki
yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan
sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga
menjadi gerakan melompat.
3.Pada saat melayang, tangan digunakan
untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan
untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
4.Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin
mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat
sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki
lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
5.Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah
satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau
beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu
pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan
tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
Teknik Pergantian tongkat Estafet.
Pergantian Tongkat estafet dalam lari bersambung
atau lari estafet terbagi menjadi 2, yaitu :
Pergantian Tongkat Estafet tanpa melihat (Non
Visual) Yaitu cara pelari menerima tongkat estafet tanpa melihat kepada yang
memberi tongkat estafet.
Pergantian Tongkat estafet dengan melihat (Visual) yaitu cara pelari menerima tongkat estafet dengan melihat ke belakang (pemberi tongkat estafet).
Pergantian Tongkat estafet dengan melihat (Visual) yaitu cara pelari menerima tongkat estafet dengan melihat ke belakang (pemberi tongkat estafet).
Teknik
Pemberian dan Penerimaan Tongkat :
Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan
tangan kanan maka penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat,
ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima
telah siap di belakang dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka
lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di
bawah pinggang.
Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga menggunakan tangan kiri.
Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga menggunakan tangan kiri.
Pergantian tongkat estafet harus berlangsung di
dalam daerah pergantian yang panjangnya 20 meter. Pergantian tongkat estafet
yang terjadi diluar daerah pergantian akan terkena Diskualifikasi.
Cara Memegang tongkat Estafet.
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.
2.LOMPAT
Macam-macam
lopat :
-
lompat tinggi
-
lompat galah
-
lompat jauh
- lompat ganda
1.Lompat tinggi
Lompat Tinggi
adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
2.Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik
yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat
ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno,
serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk
laki-laki dan perempuan sejak 2000.
4. Macam-macam Lempar
1. Lempar Lembing
Lembing
yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang
2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
Cara Memegang
Lembing
dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan
jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk
atau telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk
tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas
telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan
melempar.

2.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
a.
Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
b.
Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
2. Lempar Cakram
Lempar cakram
adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220
mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram
diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara
melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang
cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram
diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk,
berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan
kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan,
ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan
condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
1.
Diawali dgn sikap tegap
2.
langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3.
lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang
ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
4.
langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan
pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan
langkahkan kaki belakang ke depan.
Gambar urutan gerak lempar cakram


5. Tolak Peluru
Tolak
peluru
adalah salah satu cabang olahraga atletik.
Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg
dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang
digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg.
dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru
adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut
kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena
kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
Teknik-teknik
Tolak peluru
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru,
tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya
dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang
dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak
peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan
dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula
dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
a. Cara
memegang
1. Peluru dipegang dengan ruas jari dan diletakkan dibawah telinga.
2. Berdiri arah menyamping lemparan.
b. Ancang-ancang
1. Badan dicondongkan ke samping, berat badan pada kaki yang bertumpu.
2. Kaki yang lain bergeser kesamping
3. Siku tangan tetap dipertahankan.
c. Tolakan
1. Putar pinggang dan bahu ke samping (depan)
2. Putar seluruh badan dengan cepat
3. Pada saat berputar badan, tukar kaki yang didepan dengan yang dibelakang sambil dihentakkan.
4. Tolak peluru dengan ayunan tajam dari samping kaki ke atas lurus.
d. Gerakan Akhir
Setelah menggerakkan badan ke arah samping lemparan. Jaga keseimbangan tubuh agar tidak melewati batas lemparan, sehingga lemparan dianggap tidak sah.
Tekniknya adalah :
1. Bertukar kaki yang belakang dengan kaki yang didepan, setelah menolak peluru.
2. kaki yang dibelakang diluruskan menjaga keseimbangan.
Hal-hal yang harus dihindari dalam tolak peluru antara lain :
a. Sikap atau posisi awal tidak imbang
b. Gerakan meluncur yang tidak betul dilakukan dengan lompatan
c. mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakan meluncur.
d. terlalu cepat menegakkan badan.
1. Peluru dipegang dengan ruas jari dan diletakkan dibawah telinga.
2. Berdiri arah menyamping lemparan.
b. Ancang-ancang
1. Badan dicondongkan ke samping, berat badan pada kaki yang bertumpu.
2. Kaki yang lain bergeser kesamping
3. Siku tangan tetap dipertahankan.
c. Tolakan
1. Putar pinggang dan bahu ke samping (depan)
2. Putar seluruh badan dengan cepat
3. Pada saat berputar badan, tukar kaki yang didepan dengan yang dibelakang sambil dihentakkan.
4. Tolak peluru dengan ayunan tajam dari samping kaki ke atas lurus.
d. Gerakan Akhir
Setelah menggerakkan badan ke arah samping lemparan. Jaga keseimbangan tubuh agar tidak melewati batas lemparan, sehingga lemparan dianggap tidak sah.
Tekniknya adalah :
1. Bertukar kaki yang belakang dengan kaki yang didepan, setelah menolak peluru.
2. kaki yang dibelakang diluruskan menjaga keseimbangan.
Hal-hal yang harus dihindari dalam tolak peluru antara lain :
a. Sikap atau posisi awal tidak imbang
b. Gerakan meluncur yang tidak betul dilakukan dengan lompatan
c. mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakan meluncur.
d. terlalu cepat menegakkan badan.
Peralatan
Alat yang digunakan
: - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior
putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d.
Untuk yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox
: gaya menyamping
Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata
bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal
atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran
besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang
0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran
tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. o Balok penahan dibuat dari kayu
atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam
berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. o Lebar
balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

a. Garis tengah :2,135 m
b. lanjutan garis tengah :0,75m
c. Panjang balok lempar :1,22 m
d. Tebal balok :11,4 m
e. Tinggi balok :10 cm
f. Sektor lemparan :45 derajat
g. Lebar garis :5 cm
h. Lingkaran lempar terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebal 66 mm
f. Sektor lemparan :45 derajat
g. Lebar garis :5 cm
h. Lingkaran lempar terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebal 66 mm
No comments:
Post a Comment